Jakarta – Saat ini, berbagai jenis industri telah bergantung pada marketing teknologi untuk meningkatkan efisiensi sebagai upaya pemasaran dalam memahami apa saja yang selaras dengan target audiens-nya.
Tak terkecuali di industri perbankan dan pembiayaan, penggunaan marketing teknologi dinilai sangat penting dalam melakukan pemasaran sekaligus menjaga loyalitas pelanggan.
VP Digital Sales & Acquisition UOB Amanda Gracia Purba mengatakan, ada banyak manfaat strategi marketing teknologi yang sudah diadopsi pihaknya sejak pandemic Covid-19, pada 2021 silam.
“Pertama secara kampanye marketing lebih optimal, di mana dengan bujet yang kita atur kita mendapatkan output yang melebihi ekspektasi kita padahal itu di masa pandemik Covid-19,” katanya dalam panel diskusi “Digitally Transforming Banking and Finance: Ditch Legacy Platforms, Embrace Modern MarTech” di acara Growth Summit 2024 yang digelar Moengage dan Infobank Digital di Jakarta, Kamis, 29 Agustus 2024.
Lalu, manfaat selanjutnya, yakni adanya penurunan di incoming call customer service. Di mana, para nasabah UOB lebih menginginkan penggunaan mobile apps untuk berbagai transaksi.
Baca juga : Bos MarkPlus Beberkan Plus Minus Keberadaan AI di Dunia Marketing
“Jadi membuat nasabah itu ingin lebih masuk ke mobile apps untuk mengecek data mereka sehabis datang ke kantor cabang,” jelasnya.
Di kesempatan yang sama, SVP of Marketing Stratyegy & Customer Experience Adira Finance Tania Endah Budhi mengatakan, marketing teknologi membuat perusahaan semakin engagement dengan customer.
“Di dalam aplikasi Adira ini, selain ngecek bayar angsuran, itu ada loyalty point juga. Ada bermacam-macam voucher diskon, service motor, beli ban dan lain-lain. Hal ini yang kemudian kita mainkan,” terangnya.
Berbagai program menarik yang dihadirkan tersebut membuat nasabah Adira Finance semakin ‘lengket’ dengan aplikasi walaupun transaksi mereka hanya sebulan sekali.
“Marketing teknologi juga mendukung customer retention kita ke depan. Memang investasinya jangka panjang,” akunya.
Baca juga : Revolusi Digital: Transformasi Hanwha Life Lewat Inovasi Teknologi Raih Penghargaan
Senada, perusahaan pembiayaan, AstraPay turut merekomendasikan penggunaan marketing teknologi. Sebab, hal ini menyangkut big data yang menjadi sebuah keharusan dalam menilai perilaku nasabah.
“Big data menjadi sesuatu keharusan, kalau tidak, kita tidak bisa menyentuh data nasabah lebih dalam. Jadi kita harus dapat datanya, bagaimana koneksi satu dengan lainnya,” beber Reny Futsy Yama, CMO AstraPay.
Ia menegaskan, marketing teknologi berperan besar dalam data analitik. Artinya, mengetahui lebih dalam nasabah perusahaan seperti apa.
Sementara, Head of Data & Digital Produk Bank Neo Commerce Dandy Handoko mengatakan, pihaknya mengadopsi marketing teknologi khususnya di digital banking dalam memberikan pengalaman terbaik kepada nasabah.
“Marketing teknologi bisa menjawab siapa nasabah kita, mungkin ada low, middle. Nasabah dengan tabungan tinggi, tabungan rendah. Hingga nasabah di demografi seperti umur, usia. Jadi, bagaimana kita menjangkau lebih baik lagi nasabah,” tuturnya.
Menurutnya, marketing teknologi juga bisa membantu pihaknya dalam menjangkau nasabah di waktu terbaik. Entah itu di pagi hari, siang atau sore hari.
“Pentingnya penggunaan marketing teknologi untuk memberikan apa yang customer butuhkan,” pungkasnya. (*)
Editor : Galih Pratama
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More
Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More
Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More