Jakarta – Masyarakat dengan komorbid atau penyakit penyerta tercatat lebih rentan terhadap penularan infeksi virus Covid-19. Tak hanya itu, beberapa penelitian mencatatkan 90% angka kematian covid-19 berasal dari pasien komorbid.
“Pasien yang menderita covid-19 dengan gejala berat sampai kematian itu ternyata lebih dari 90% nya memiliki suatu penyakit penyerta yang sudah ada sebelumnya Hal inilah yang kita kenal sebagai komorbid,” kata Dokter spesialis penyakit dalam dari RS Siloam dr. Candra Wiguna melalui diskusi virtual Satgas Covid-19 di laman Youtube BNPB Indonesia, Kamis 5 November 2020.
Menurutnya, pasien dengan gejala komorbid berkemungkinan besar memiliki gejala yang lebih parah ketimbang lainnya. Dirinya menjelaskan, salah satu kondisi yang memperparah penyakit komorbid ialah terkait sistem pertahanan tubuh yang lebih rendah dibanding orang tanpa penyakit penyerta. Oleh karena itu, dirinya mengimbau pada pasien komorbid untuk lebih mematuhi protokol kesehatan.
“Hal inilah yang kemudian dapat meningkatkan derajat beratnya kondisi atau gejala sakit pada covid 19 dan meningkatkan angka kematian pada penderita komorbid,” tambah Candra.
Sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat juga merilis data terbaru terkait kasus kematian pasien virus corona Covid-19. Dimana laporan terbaru yang dikeluarkan CDC, menunjukkan bahwa 94% kasus kematian Covid-19 terjadi pada pasien dengan komorbiditas atau mempunyai penyakit penyerta. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More