Penggunaan Kartu Flazz setiap hari tercatat bisa mencapai 300 ribu hingga 400 ribu transaksi. Dwitya Putra
Jakarta–PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengklaim telah mengeluarkan sebanyak 7 juta Kartu Flazz sampai dengan saat ini. Dari jumlah tersebut, rata-rata penggunaan Kartu Flazz setiap harinya bisa mencapai 300 ribu sampai 400 ribu transaksi.
Artinya, BCA boleh dibilang cukup berhasil dalam mendukung program pemerintah untuk mempopulerkan Gerankan Nasional Non Tunai lewat penggunaan uang elektronik.
“Kartu Flazz kita sampai saat ini sudah tersebar sebanyak 7 juta kartu,” kata Direktur BCA, Suwignyo Budiman, di Jakarta, Senin, 28 September 2015.
Suwignyo menuturkan, pada awalnya BCA sendiri merasa kesulitan dalam mencanangkan program transaksi e-money. Lantaran sosialisasi harus dilakukan berulang-ulang, khususnya di merchant.
“Tapi ke sininya orang mulai banyak paham dan ramai menggunakan e-money,” jelasnya.
Tak sampai disitu, untuk mempopulerkan uang elektronik kini BCA meluncurkan produk aplikasi “Sakuku” yang dapat diakses melalui aplikasi smartphone.
Sakuku sendiri tidak berbeda jauh dengan Kartu Flazz milik BCA. Selain sama-sama bisa digunakan untuk belanja, keduanya memiliki saldo maksimum Rp1 juta.
Sementara yang membedakan yakni, uang yang ada di Sakuku berada pada smartphone, sedangkan saldo Kartu Flazz ada di dalam kartu.
Untuk memiliki produk ini, nasabah hanya perlu download aplikasi Sakuku di smartphone dan untuk pengisian saldo atau top up saldo bisa lewat klikBCA individu dan ATM BCA. (*)
Jakarta - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) pada hari ini (18/11) telah melangsungkan Rapat… Read More
Dukung Akses Telekomunikasi danInformasi, IIF Salurkan Kredit SindikasiRp500 miliar. PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF)bekerja sama… Read More
Jakarta - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) resmi menjual salah satu kepemilikan aset propertinya, yakni… Read More
Jakarta - Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (kode saham: BBNI) menempati posisi penting… Read More
Jakarta – Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) menyebutkan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai… Read More
Jakarta – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyampaikan sejumlah saran kebijakan agar Indonesia keluar… Read More