Jakarta – Pemerintah telah menyelenggarakan Program Kartu Prakerja sebanyak 10 gelombang dengan total jumlah peserta mencapai 5,59 juta orang. Tak hanya itu, bantuan sebesar Rp2,4 juta hingga berbagai macam pelatihan juga telah memberikan manfaat bagi para peserta sampai saat ini.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rudy Salahuddin bahkan menyebut, sekitar 11 persen dari total peserta Kartu Prakerja atau sekitar 614.000 peserta telah menjadi pelaku UMKM.
“Sebanyak 11 persen awalnya menganggur, jadi wirausahawan mikro dan kecil. Kami berharap usaha ini paling tidak bisa bertahan lebih dari 6 bulan,” ujar Rudy dalam webinar Kartu Prakerja, Rabu 14 Oktober 2020.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Denni P Purbasari, mengatakan Kartu Prakerja membantu masyarakat untuk mempertahankan pekerjaan dan mengurangi jumlah penganggur.
Selain itu, menurutnya Kartu Prakerja juga membantu mendorong inklusi keuangan di masyarakat. Sebanyak 13 persen atau 728.000 peserta kini memiliki rekening setelah bergabung di Kartu Prakerja.
“Sekarang mereka punya dimana 13 persen kayaknya kecil, tapi ekuivalen dengan 728.000 orang, udah teregister. Setelah bergabung, 75 persen memilih e-wallet,” tukas Denni. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More