Investor Asing Khawatir Cuti Bersama Lebaran Bertambah
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang meninjau ulang 5-6 emiten yang berpotensi bisa terdepak (delisting) dari papan perdagangan bursa.
Hal ini mengingat masih banyak emiten yang tergolong “nakal”, sehingga terkena suspensi dari otoritas bursa.
“Kita lagi review lagi, untuk kondisi terakhir. Kalau untuk sampai akhir tahun belum ada. Untuk tahun depan lagi review 5-6 perusahaan,” ucap Direktur Penialian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat, ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Rabu, 13 Desember 2017.
Emiten yang berpotensi delisting dari bursa, kata Samsul, merupakan perusahaan yang sahamnya sejak dua tahun telah terkena suspensi dari bursa, seiring tidak ada itikad baik dari manajemen emiten ke bursa.
Meski demikian, Samsul enggan menyebutkan nama-nama emiten yang berpotensi bisa didepak dari papan bursa.
“Memang yang paling repot ini laporan keuangan yang jadi tulang punggung informasi bagi investor. Kita berharap bisa penuhi, baca POJK Nomor 33 di situ sanksinya cukup tegas,” terang Samsul.
Jika emiten melakukan perbaikan, lanjut dia, maka bursa akan memikirkan ulang untuk melakukan sanksi tegas. (*)
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More
Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More