Jakarta – Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuanagan (OJK) menunjukkan bahwa sebanyak 49 persen pelaku investasi reksa dana di Indonesia adalah wanita yang rata-rata dari kalangan milenial.
“Data menunjukkan demografi pengguna investasi reksa dana 49 persennya adalah perempuan. Rata-rata berusia milenial,” ujar Kepala Bagian Pengembangan Kebijakan Pengelolaan Investasi OJK, Solihin di Jakarta, Selasa, 28 Januari 2020.
Menurutnya, banyaknya kaum wanita dari generasi milenial yang memilih investasi jenis reksa dana disebabkan oleh keamanan, nominal investasi yang terjangkau, dan kemudahan investasi karena dapat dilakukan secara online melalui platform e-commerce.
Lebih lanjut, ia pun menjelaskan pentingnya investasi bagi wanita. Dirinya mengungkapkan bahwa investasi tidak bisa dipisahkan dari pemenuhan kebutuhan kita di masa depan.
“Makin lama kebutuhan kita makin tinggi nilainya seperti biaya pendidikan. Lalu ada lagi persiapan hari tua, pernikahan, itu semua akan naik karena ada yang namanya inflasi,” terang dia.
Ia kemudian memberikan gambaran terkait keuntungan yang bisa diraih dari investasi melalui contoh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang meningkat cukup besar dalam 10 tahun terakhir.
“Dalam 10 tahun terakhir IHSG naik 4 kali lipat,” tambahnya.
Pihaknya menghimbau kepada kaum wanita lainnya untuk segera memulai investasi karena akan sangat menguntungkan di masa depan, termasuk untuk kehidupan pasca pensiun. (*) Steven
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More