Keuangan

Sebanyak 457 Calon Penyelenggara ITSK Antri di OJK, Cuma Segini yang Lolos

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan mencatat, inovasi teknologi di sektor jasa keuangan mengalami peningkatan signifikan sejak diterbitkannya POJK Nomor 13 Tahun 2018 di sektor jasa keuangan sebagai ketentuan memayungi pengawasan dan pengaturan industri financial technology (fintech).

Hal ini terlihat banyaknya proposal permohonan pencatatan sebagai penyelenggara Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) untuk bisa masuk ke dalam regulatory sandbox di OJK.

Baca juga: Punya 2 ADK Baru, OJK Siap Perkuat Pengawasan Kripto hingga Pinjol

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto Hasan Fawzi mengatakan, saat ini sudah ada ratusan proposal permohonan pencatatan sebagai penyelenggara ITSK.

“Kalau kita lihat sejak September 2018 hingga akhir Agustus 2023. Setidaknya terdapat 457 total proposal permohonan pencatatan sebagai penyelenggara ITSK untuk masuk ke dalam regulatory sign box di OJK,” katanya dalam Rapat Dewan Komisioner OJK, Selasa, 5 September 2023.

Adapun, terdapat 293 proposal permohonan pencatatan lainnya tidak dapat disetujui oleh OJK sehingga tidak tercatat di dalam regulatory sandbox

Artinya kata dia, dari 457 proposal dimaksud, 150 diantaranya melalui penelitian di OJK telah diizinkan dan disetujui untuk tercatat di dalam regulatory sandbox . Sementara 293 lainnya tidak dapat kita setujui dan tidak tercatat di dalam regulatory sandbox.

Sementara itu, terdapat 14 permohonan yang sudah masuk di dalam batch terakhir sampai akhir Agustus 2023 yang saat ini tengah dalam proses penelitian untuk dinyatakan tercatat atau tidak dapat tercatat di dalam regulatory sandbox di OJK.

Baca juga: OJK Akan Bentuk Pusat Data Fintech Lending, Pinjol Nakal Siap-Siap Kena Sentil

Sebagaimana diketahui, berdasarkan SEOJK Nomor 20/SEOJK.02/2019 tentang Mekanisme Pencatatan Inovasi Keuangan Digital (IKD), setiap pihak yang menyelenggarakan IKD wajib mengajukan permohonan pencatatan inovasinya, yang hanya dikecualikan bagi Penyelenggara yang telah terdaftar dan/atau telah memperoleh izin dari OJK.

Pencatatan ini penting sebagai upaya mendukung pelayanan jasa keuangan yang inovatif, cepat, murah, mudah, dan luas serta untuk meningkatkan inklusi keuangan, investasi, pembiayaan serta layanan jasa keuangan. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Dukung Pemulihan, BTN Salurkan Bantuan Rp13,17 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More

2 hours ago

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

16 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

21 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

22 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

23 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

1 day ago