Keuangan

Sebanyak 33 Fintech Lending Belum Penuhi Ekuitas Minimum Rp2,5 Miliar, OJK Siapkan Sanksi

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat masih terdapat 33 fintech peer-to-peer lending (P2P) lending atau pinjol yang belum memenuhi ekuitas minimum tahap pertama sebesar Rp2,5 miliar per Agustus 2023. Adapun realisasi ini tertuang dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 10 Tahun 2022 terkait penyelenggara wajib setiap saat memiliki ekuitas paling sedikit Rp 12,5 miliar.

Demikian hal tersebut seperti diungkapkan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman dalam Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK, di Jakarta, Senin, 9 Oktober 2023.

Baca juga: AFPI Bantah Tuduhan KPPU Soal Kartel Bunga Pinjol

Ia mengungkapkan, pertambahan jumlah fintech lending dengan ekuitas minimum kurang dari Rp2,5 miliar pada bulan Agustus 2023, dibandingkan dengan bulan sebelumnya, karena terdapat kinerja penyelenggara yang menurun sehingga mengalami kerugian.

“Dalam hal ini terdapat 11 dari 33 penyelenggara fintech lending belum mengajukan permohonan pertambahan modal. Sedangkan 22 fintech lending sedang dalam proses persetujuan peningkatan modal disetor, serta 2 fintech lending dalam proses pengembalian izin usaha,” ujarnya.

Agusman menambahkan, pemenuhan ekuitas minimum fintech lending sebesar Rp12,5 miliar dilakukan secara bertahap, yaitu tahap pertama Rp2,5 miliar di bulan Juli 2023, tahap kedua Rp7,5 miliar di bulan Juli 2024 dan tahap akhir Rp12,5 miliar di bulan Juli 2025.

Baca juga: Generasi Muda Terjebak Pinjol, Komisi XI DPR: Perlu Edukasi Agar Tak Salah Arah

“OJK telah menerbitkan sanksi administratif berupa peringatan tertulis kepada penyelenggara yang belum memenuhi ketentuan tersebut agar segera menambah modal dan menjaga ekuitas minimum tetap Rp2,5 miliar,” tambahnya.

Sementara itu, outstanding pembiayaan fintech lending pada Agustus 2023 telah mencapai Rp53,12 triliun atau tumbuh 12,46% secara year-on-year (yoy). Sedangkan, di periode yang sama Tingkat Wanprestasi di atas 90 hari (TWP90) fintech lending tercatat 2,88% atau turun dari Juli 2023 sebesar 3,47%. (*) Ayu Utami

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

BCA Life dan BCA Sinergi Luncurkan Produk STAR

Presiden Direktur & Chief Executive Officer (CEO) BCA Life, Christine Setyabudhi menyampaikan sambutan saat peluncuran… Read More

9 hours ago

Alfi Wijaya Terpilih jadi Ketua Umum Himbarsi Periode 2024-2029, Simak Visi-Misinya

Jakarta - Bank Perekonomian Rakyat Syariah Seluruh Indonesia (HIMBARSI) meresmikan Alfi Wijaya sebagai ketua umum… Read More

10 hours ago

Tantangan Ekonomi Semakin Berat di 2025, Ini Kata Bos MSIG

Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada tahun 2025 diprediksi akan memberikan tekanan besar… Read More

11 hours ago

Utang Luar Negeri RI Turun USD5,1 Miliar di Oktober 2024, Sisanya Tinggal Segini

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) pada Oktober 2024 tercatat sebesar USD423,4 miliar… Read More

11 hours ago

PPN Naik 12 Persen di 2025, Pemerintah Berikan Diskon Listrik 50 Persen

Jakarta – Demi meredam dampak atas kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada tahun… Read More

11 hours ago

Solusi Cerdas Kelola Likuiditas Perusahaan dengan Kopra by Mandiri

Jakarta – Mengelola likuiditas menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan dengan banyak rekening operasional, terutama yang… Read More

11 hours ago