Perbankan

SeaBank Catat Laba setelah Pajak Naik 40 Persen di Kuartal III 2025

Poin Penting

  • Laba setelah pajak SeaBank naik 40% yoy menjadi Rp408,5 miliar, didukung efisiensi operasional dengan CIR membaik ke 21,5%.
  • Kredit tumbuh 45% menjadi Rp28,6 triliun dengan NPL terjaga di 1,9%; DPK naik 20% yoy dan CASA meningkat ke 68%.
  • Total aset naik 20% menjadi Rp39,6 triliun, serta SeaBank melayani 9 juta transaksi per hari dengan perputaran uang Rp4,6 triliun.

Jakarta – PT Bank Seabank Indonesia atau SeaBank Indonesia membukukan kinerja keuangan positif hingga kuartal III 2025. Laba setelah pajak tercatat tumbuh 40 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp408,5 miliar.

Pertumbuhan laba tersebut turut didukung oleh efisiensi operasional, terlihat dari rasio CIR yang membaik menjadi 21,5 persen dari sebelumnya 25,8 persen. Rasio lainnya seperti likuiditas dan permodalan tercatat tetap stabil dan kuat, di atas ketentuan regulator.

Direktur Utama SeaBank Indonesia, Sasmaya Tuhuleley, mengatakan bahwa pencapaian tersebut tak lepas dari terus meningkatnya kepercayaan nasabah, yang sejalan dengan pengelolaan bisnis yang baik dan layanan yang aman.

“Selain karena strategi bisnis yang tepat dan aman, tumbuhnya bisnis SeaBank juga didukung oleh semakin meningkatnya kepercayaan Nasabah. Terima kasih kepada seluruh Nasabah yang terus mendukung SeaBank, dukungan Anda merupakan motivasi terbesar kami dalam menghadirkan inovasi layanan keuangan yang aman dan terdepan,” ujar Sasmaya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, 14 November 2025.

Baca juga: Survei Ipsos: SeaBank Jadi Bank Digital Pilihan Transaksi Harian

Lalu, dari sisi kredit tercatat meningkat 45 persen yoy menjadi sebesar Rp28,6 triliun dengan rasio kredit macet atau Non-Performing Loan (NPL) terjaga di angka 1,9 persen.

DPK Terus Bertumbuh

Sementara total Dana Pihak Ketiga (DPK) naik menjadi Rp30,5 triliun atau tumbuh 20 persen yoy, yang disebabkan oleh pertumbuhan DPK dalam bentuk giro korporasi dan tabungan ritel, sehingga mendorong peningkatan rasio CASA menjadi 68 persen dari 65 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Adapun, sampai dengan posisi 30 September 2025, total aset Bank mencapai Rp39,6 triliun, meningkat sebesar 20 persen yoy, dengan tingkat pengembalian aset (ROA) tetap tumbuh menjadi 1,9 persen.

Pertumbuhan itu terutama berasal dari optimalisasi penyaluran kredit untuk joint financing, channeling dengan P2P lending, serta direct lending.

Baca juga: Cara SeaBank Genjot Volume Transaksi QRIS

Oleh karena itu, hingga akhir September 2025, SeaBank juga telah melayani rata-rata 9 juta transaksi per hari dengan perputaran uang mencapai Rp4,6 triliun. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

16 mins ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

47 mins ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

2 hours ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

3 hours ago

Menteri Ara Siapkan Ratusan Rumah RISHA untuk Korban Banjir Bandang Sumatra, Ini Detailnya

Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More

3 hours ago

Livin’ Fest 2025 Resmi Hadir di Bali, Bank Mandiri Dorong UMKM dan Industri Kreatif

Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More

3 hours ago