Jakarta – Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG) Robertus Billitea mengungkapkan, sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor terpenting dalam menjalankan reformasi di badan usaha milik negara (BUMN).
“Di IFG, kami sudah mulai membuat corporate university, dan juga holding kami menarik talent-talent dari luar untuk bergabung dengan teman-teman di IFG. Jadi banyak sekali kami mendapat tenaga-tenaga baru, yang bergabung dengan IFG saat ini, yang expert di bidangnya,” katanya di Jakarta, Rabu, 28 April 2021.
Ketika suatu badan usaha, lanjut Robertus, menyadari kekurangan di sektor SDM, maka tentunya akan merekrut orang-orang yang mampu untuk mengisi kekurangan. “Mengisi kekurangan yang ada itu (IFG), diisi oleh senior-senior yang berasal dari industri asueansi dan penjaminan,” katanya.
Selain itu, menurutnya, IFG juga melakukan reformasi internal. Selaku induk holding, IFG akan terus mengawal bisnis, tata kelola, dan risk management dari para anak usahanya.
“Fokus bisnis ini benar-benar kita jaga secara disiplin. Untuk memastikan fokus bisnis ini berjalan baik ke depan. Kita melihat secara detail kecukupan modal di masing-masing anak usaha kita. Kami melihat kembali secara berama dengan anak usaha kami terkait tara kelola dan risk management, serta penguaran fungsi pengendalian bisnis, salah satunya aktuaris,” ujar Robertus. (*) Bagus Kasanjanu
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Sejumlah bank digital di Indonesia telah merilis laporan keuangan pada kuartal III 2024.… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (18/11) masih ditutup pada zona… Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat penermaan dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Oktober 2024 mencapai… Read More
Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More