Selain SDM, persoalan kedua yang dihadapi oleh BPD dalam rangka pengembangan BPD adalah menyangkut permodalan. “Kalau modal kecil, bank kecil masuk lingkaran setan. Ujung-ujungnya semua serba kecil. Istilahnya mutar-mutar seperti itu saja. Bagaimana bisa modern beli IT, didik orang, bangun jaringan, semua perlu uang artinya itu modal,” papar Muliaman.
Peningkatan permodalan ini dinilainya menjadi sangat penting dalam mendorong visi BPD menjadi tuan rumah di wilayahnya masing-masing. “Saya menyambut baik kalau Pemda mengutamakan BPD. sehingga betul-betuk BPD-nya dikelola oleh orang yang profesional, ditopang teknologi yang modern didukung modal yang kuat. SDM penting, modal penting,” tukas Muliaman.
Melalui pembangan BPD, baik penguatan SDM dan permodalan, maka pengetahuan lokal yang dimiliki dan menjadi kekuatan BPD di daerah bisa dimaksimalkan. (*)
Page: 1 2
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More
Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More
Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) menargetkan pendapatan penjualan mampu mencapai Rp3 triliun… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 75,08 atau dalam… Read More
Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More