“Orang miskin karena pendapatannya rendah, pendapatan rendah karena keterampilannya tidak memadai. Ini menjadi permasalahan,” paparnya.
Oleh karena itu, kata Hanif, pemerintah terus berupaya untuk mengatasi permasalahn tersebut. Hal ini tak lain bertujuan agar perusahaan tetap sustainable. Menurutnya perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan Sumber Daya Alam yang ada saat ini saja tetapi juga harus memasimalkan SDM.
Baca juga: Gaji PNS Tidak Naik di 2018
“Dan juga di sisi lain kita nggak bisa bertumpu ke SDA, itu tidak sustain karena akan habis pastinya. Menjadikan SDA sebagai andalan itu kalau bsa maksimalkan SDM. Bukan sekadar tenaga yang bisa kerja tapi yang kreatif, inovatif dan punya terobosan,” jelas Hanif.
Untuk menghadapi itu semua, Hanif menekankan pentingnya training untuk peningkatan skill dan retraining bagi pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
“Misalnya umur 40 tahun terus di-PHK, dia harus alih keterampilan. Mereka harus dapat retraining, dia bisa lakukan training 6 bulan pasti setelah itu dia punya peluang kerja di tempat baru. Dengan begitu semua orang tidak takut lagi di-PHK. Jadi training untuk menggarap missmatch tenaga kerja, retraining untuk menggarap yang kena PHK,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More
Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More
Jakarta — Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) mencatat, penggunaan QRIS di Jawa Tengah… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More