News Update

Sayonara! Jetstar Asia Tutup Operasional per 31 Juli 2025, 500 Karyawan Kena PHK

Jakarta – Maskapai bertarif rendah yang berbasis di Singapura, Jetstar Asia mengumumkan penghentian operasional pada 31 Juli 2025. Selama tujuh minggu ke depan, maskapai masih akan menjalankan operasional secara bertahap.

Dinukil laman BBC, Rabu (11/6), langkah mengejutkan ini diambil lantaran tekanan biaya operasional yang meningkat dan persaingan bisnis di kawasan Asia Tenggara. Akibat penghentian operasional perusahaan, lebih dari 500 karyawan akan diberhentikan. 

“Biaya meningkat di seluruh ekosistem operasional kami,” kata Stephanie Tully, CEO Jetstar Group dalam keterangannya.

Baca juga : Citigroup Bakal PHK 3.500 Karyawan!

“Biaya bandara adalah bagian dari itu dan berdampak langsung pada bisnis,” tambahnya.

Penghentian operasional ini memungkinkan perusahaan induknya, Qantas Airways Ltd. membatalkan pembiayaan modal hingga 500 juta dolar Australia atau sekitar 327 juta dolar Singapura untuk mendanai program pembaruan armadanya.

13 Pesawat Jetstar Asia Dipulangkan

Diketahui, sebanyak 13 pesawat Airbus A320 milik Jetstar Asia akan dipulangkan ke Australia dan Selandia Baru dan diperkirakan akan membuka 100 lapangan kerja baru di kawasan tersebut.

“Kami telah melihat beberapa biaya pemasok Jetstar Asia meningkat hingga 200 persen, yang telah mengubah basis biayanya secara signifikan,” kata Kepala Eksekutif Qantas Group Vanessa Hudson dalam sebuah pernyataan.

Baca juga : Badai PHK Akibat AI Tak Terhindarkan, IBM Beri Solusi Ini

Sebanyak lima puluh satu persen saham perusahaan maskapai bertarif rendah ini dimiliki oleh perusahaan Singapura Westbrook Investments, sedangkan sisanya dimiliki oleh Qantas. Jetstar Asia berpotensi akan mengalami kerugian sebesar 35 juta dolar Australia di 2025.

Meski begitu, semua karyawan yang terdampak oleh pengumuman hari Rabu akan diberikan tunjangan pemutusan hubungan kerja.

Perlu diketahui, Qantas, maskapai nasional Australia, akan terus menyediakan penerbangan berbiaya terjangkau ke Asia melalui cabang Jetstar Airways-nya, yang menawarkan layanan dari Australia ke destinasi di Thailand, Indonesia, dan Jepang.

Jetstar Asia sendiri diluncurkan pada 2004, saat Qantas berupaya mendapatkan pijakan di pasar maskapai berbiaya rendah yang sedang berkembang di Asia. Dalam persaingannya, Jet Star “keok” dengan kompetitor lainnya, yakni AirAsia dan Scoot. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

13 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

14 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

15 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

16 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

16 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

17 hours ago