Saraswanti Anugerah Makmur Bakal Stock Split Rasio 1:2, Ini Alasannya

Jakarta – PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SMAF) mengajukan rencana aksi korporasi melalui pemecahan harga saham atau stock split atas seluruh saham perseroan dengan rasio satu saham menjadi dua saham atau rasio 1:2.

Dalam keterbukaan informasi, Direktur-Corporate Secretary SMAF, Theresia Yusufiani Rahayu, menjelaskan bahwa, dengan adanya stock split, maka nilai nominal saham yang awalnya senilai Rp100 per saham akan menjadi Rp50 per saham. Lalu, jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh juga berubah menjadi Rp10,25 miliar dari Rp5,12 miliar.

Diketahui, aksi korporasi tersebut dilakukan untuk meningkatkan aksesibilitas dan investor. Dengan harga saham yang lebih rendah setelah stock split, saham tersebut menjadi lebih mudah diakses oleh investor ritel yang mungkin sebelumnya belum mampu membeli saham dengan harga tinggi, serta dapat memperluas basis investor.

“Lalu, (aksi stock split) berpotensi meningkatkan likuiditas, dengan bertambahnya jumlah saham yang beredar dan harga yang lebih terjangkau, volume perdagangan saham diharapkan cenderung meningkat. Likuiditas yang lebih tinggi dapat mempermudah investor dalam membeli dan menjual saham, serta membantu menjaga stabilitas harga,” ucap Theresia dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, 9 Desember 2024.

Baca juga: Harga Saham Tembus Rp10.000, Bos BCA Tegaskan Tak Ada Rencana Stock Split
Baca juga: Kinerja Keuangan Cemerlang, Saham TUGU Tarik Minat Investor Asing

Tujuan lain dari aksi korporasi tersebut adalah untuk memperkuat persepsi pasar, di mana perusahaan yang melakukan stock split seringkali dinilai memiliki kinerja yang baik, karena harga sahamnya mengalami kenaikan dibandingkan periode sebelumnya, dan mendorong kepercayaan investor terhadap prospek perusahaan di masa depan.

Rencananya, perseroan akan meminta restu para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada Kamis, 16 Januari 2025 mendatang, yang mana keputusan akan dinilai sah jika disetujui oleh lebih dari 2/3 pemegang saham yang hadir.

Pemegang saham yang berhak hadir atau diwakili dalam RUPSLB adalah pemegang saham yang sah yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham Perseroan yang diadministrasikan oleh Biro Administrasi Efek PT Adimitra Jasa Korpora pada akhir sesi perdagangan saham, 23 Desember 2024. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Danantara Bersama BP BUMN dan BTN Kerahkan Bantuan untuk Korban Banjir Sumatra

Poin Penting Danantara Indonesia dan BP BUMN mengerahkan 1.066 relawan serta 109 armada truk melalui… Read More

8 hours ago

Diduga Sebar Data Debitur, Komdigi Minta Google Hapus 8 Aplikasi “Mata Elang”

Poin Penting Komdigi ajukan delisting delapan aplikasi yang diduga menyalahgunakan data nasabah pembiayaan kendaraan bermotor… Read More

18 hours ago

Jasa Armada Indonesia (IPCM) Bagikan Dividen Interim Rp23,25 Miliar, Catat Tanggalnya!

Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More

1 day ago

Transfer ke Daerah Capai Rp795,6 T hingga November 2025, Turun 0,3 Persen

Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More

1 day ago

RUPSLB Geoprima Solusi (GPSO) Setujui Susunan Baru Direksi, Komisaris, dan Remunerasi

Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More

1 day ago

Sepak Terjang Zulkifli Zaini yang Diangkat Jadi Komut Bank Mandiri

Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More

1 day ago