Jakarta – SAP berkolaborasi dengan UPS dalam rangka memperlancar produksi dan pengiriman barang dalam industri. Penandatanganan sinergi ini dilakukan hari ini, Selasa, 14 Juni 2016.
Dengan mengintegrasikan solusi rantai pasokan yang ditingkatkan dari SAP dengan koneksi industri manufaktur dan jaringan aditif UPS, SAP dan UPS berencana untuk memungkinkan perusahaan besar dan kecil untuk mengakses kegiatan manufaktur on-demand hanya melalui sentuhan tombol, menciptakan peluang baru untuk merampingkan rantai pasokan mereka dan mendapatkan produk ke pasar dengan lebih cepat dan menghemat biaya.
“Inovasi teknologi seperti pencetakan 3D merevolusi dunia manufaktur tradisional dan mendefinisikan kembali gagasan kita dari rantai pasokan industri,” kata Bernd Leukert, anggota Dewan Eksekutif, Produk & Inovasi, SAP.
Ia menambahkan, dengan menyatukan manufaktur dan logistik keahlian UPS yang bersifat on-demand dan kepemimpinan rantai pasokan SAP yang ditingkatkan, maka dapat mengaktifkan proses manufaktur digital dan jaringan manufaktur industri yang menghubungkan tempat dilangsungkannya produksi ke pintu pelanggan.
“Pasar berubah dengan cepat, dan tidak ada perusahaan dapat menyelesaikan semua masalah pelanggan sendiri,” kata Stan Deans, Presiden, UPS Global Distribution & Logistics.
Perjanjian dengan SAP ini, lanjut Deans, menambahkan kemampuan penting bagi UPS untuk membantu pelanggan mengukur jumlah inventoris mereka dengan tepat dan menekan biaya produksi jangka pendek. selain itu juga akan membantu pengusaha merealisasikan ide-ide mereka lebih cepat dari sebelumnya.
SAP dan UPS berniat untuk berkolaborasi di seluruh portfolio solusi mereka masing-masing untuk mengaktifkan komponen penting dari kegiatan manufaktur on-demand. (*)
Presiden Direktur & Chief Executive Officer (CEO) BCA Life, Christine Setyabudhi menyampaikan sambutan saat peluncuran… Read More
Jakarta - Bank Perekonomian Rakyat Syariah Seluruh Indonesia (HIMBARSI) meresmikan Alfi Wijaya sebagai ketua umum… Read More
Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada tahun 2025 diprediksi akan memberikan tekanan besar… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) pada Oktober 2024 tercatat sebesar USD423,4 miliar… Read More
Jakarta – Demi meredam dampak atas kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada tahun… Read More
Jakarta – Mengelola likuiditas menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan dengan banyak rekening operasional, terutama yang… Read More