Internasional

Sanksi Perang, Inggris Larang Impor Berlian dari Rusia

Jakarta – Sanksi yang diberikan blok barat kepada Rusia kian ketat. Terbaru, Inggris menargetkan impor berlian dan mineral lainnya dalam upaya menghambat kemampuan Moskow untuk mendanai perang di Ukraina.

Melansir VOA Indonesia, Sabtu (20/5/2023), kebijakan ‘larangan berlian Rusia’ sendiri memang sudah direncanakan Inggris sebelum KTT G7 di Jepang dimulai. 

Dalam praktiknya, kebijakan tersebut nantinya akan memberikan sanksi kepada lebih banyak entitas yang terlibat dalam “sistem industri militer” Rusia.

Diperkirakan, saat ini perdagangan berlian Rusia menghasilkan pendapatan senilai $4-5 miliar per tahun. 

Kantor Kementerian Luar Begeri Inggris menyatakan, sanksi anyar tersebut akan membekukan aset sekitar 86 orang dan organisasi, termasuk perusahaan yang terkait dengan pencurian biji-bijian Ukraina, dan mereka yang terlibat dalam pengiriman energi Rusia.

Selain itu, sanksi baru itu juga akan menarget “teknologi militer canggih dan sumber pendapatan yang tersisa”.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan, bahwa negaranya tidak akan tinggal diam atas Tindakan yang dilakukan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin atas invasi militer Ukraina.

Salah satu topik pembicaraan yang akan saya lakukan dan telah saya lakukan dengan rekan-rekan pemimpin saya adalah tentang perjanjian keamanan jangka Panjang. Bagi Ukraina untuk mencegah agresi Rusia pada masa depan,” jelasnya seperti mengutip Sky New.

Presiden Dewan Eropa Charles Michel, pada Jumat (19/5/2023) mengatakan, blok barat tersebut akan menarget perdagangan berlian Rusia yang menguntungkan.

Negara anggota UE, Belgia, adalah salah satu pembeli grosir terbesar berlian Rusia, bersama India dan Uni Emirat Arab. Sementara itu, Amerika Serikat adalah pasar akhir utama untuk produk jadi berlian.

Pertemuan para pemimpin G7 secara keseluruhan diharapkan membahas berbagai cara untuk memperketat sanksi yang sudah diberlakukan, menutup celah, menekan akses Moskow ke sistem keuangan internasional dan berkomitmen untuk membekukan aset Rusia hingga akhir perang di Ukraina.(*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

PP Hapus Tagih Diteken Presiden Prabowo, Jumlahnya Capai Rp8,7 Triliun

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang… Read More

2 hours ago

AXA Mandiri Meluncurkan Produk Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera

Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More

10 hours ago

Bank NTT dan Bank Jatim Resmi Jalin Kerja Sama Pembentukan KUB

Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More

10 hours ago

Ekonomi RI Tumbuh 4,95 Persen di Kuartal III 2024, Airlangga Klaim Ungguli Singapura-Arab

Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More

12 hours ago

Dukung Literasi EBT, PHE ONWJ Ajak Pelajar Cirebon Kenali Energi Surya

Jakarta - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) terus berkomitmen mendukung pengembangan Energi Baru… Read More

12 hours ago

AXA Mandiri Hadirkan Asuransi Dwiguna untuk Bantu Orang Tua Atasi Kenaikan Biaya Pendidikan

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More

14 hours ago