Market Update

Sambut Desember, IHSG Dibuka Semringah ke Level 7.137

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (2/12) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke level 7.137,43 atau naik 0,33 persen dari level 7.114,06.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 869,72 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 14 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp196,38 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 66 saham terkoreksi, sebanyak 147 saham menguat dan sebanyak 247 saham tetap tidak berubah. 

Sebelumnya, Senior Analyst Retail Research BNI Sekuritas, Kevin Juido Hutabarat, memproyeksikan IHSG hari ini secara teknikal akan bergerak sideways cenderung menguat, setelah IHSG ditutup turun 1,19 persen pada Jumat (29/11)

Baca juga: IHSG Diprediksi Melemah, Cek 4 Rekomendasi Saham Berikut

“Dengan level support IHSG 7.050-7.080 dan level resistance IHSG 7.136-7.150,” ucap Kevin dalam risetnya di Jakarta, 2 Desember 2024.

Ia menjelaskan, pada indeks-indeks Wall Street mengalami kenaikan pada Jumat (29/11), dengan indeks S&P 500 naik 0,56 persen ke level 6.032,38, Nasdaq Composite meningkat 0,83 persen ke 19.218,17, dan Dow Jones menguat 0,42 persen menjadi 44.910,65, ketiganya kompak mencetak rekor tertinggi atau all time high (ATH).

Sementara itu, Bursa Asia-Pasifik mengalami pelemahan pada Jumat (29/11), dengan Kospi turun 1,95 persen, Kosdaq melemah 2,33 persen, Nikkei 225 turun 0,37 persen, Topix turun 0,24 persen, dan S&P/ASX 200 Australia turun 0,10 persen.

Di sisi lain, indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,29 persen, CSI 300 China naik 1,14 persen, dan Shanghai Composite menguat 0,93 persen.

Baca juga: Analis Rekomendasikan Buy Saham BBNI, Ini Alasannya!

Pergerakan tersebut dipicu oleh investor yang menilai angka inflasi November dari ibu kota Jepang, Tokyo, dan angka produksi industri dari Korea Selatan, di mana tngkat inflasi utama bulan November di Tokyo mencapai 2,6 persen, meningkat dari 1,8 persen pada bulan Oktober. 

Lalu, dari sisi produksi industri Korea Selatan mengalami peningkatan sebesar 2,3 persen yoy pada Oktober, menandai pembalikan dari penurunan sebesar 1,3 persen pada bulan September. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

7 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

7 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

8 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

9 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

10 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

10 hours ago