Jakarta – Sebanyak 10 Kepala Desa dari desa-desa di sekitar lingkar tambang proyek Batu Hijau Kabupaten Sumbawa Barat/KSB (Kecamatan Jereweh, Maluk, Sekongkang), bersama perwakilan masyarakat yang tergabung dalam Forum Gerakan Peduli Investasi (FGPI) Sumbawa Barat menyambangi Kementerian ESDM (20/1) untuk menyampaikan aspirasi terkait dengan kondisi iklim investasi di Sumbawa Barat.
Juru bicara FGPI, Leo Supardinata mengungkapkan, bahwa semangat audiensi dengan Kementerian ESDM berangkat dari kegelisahan masyarakat yang tergabung dalam FGPI dan perwakilan masyarakat lingkar tambang, terkait isu investasi yang terus bergulir di Sumbawa Barat.
“Kita ingin mempertegas terkait berbagai isu liar yang beredar. Ada banyak narasi dan tuduhan seperti pelanggaran HAM hingga permintaan menutup tambang. Setelah kita kroscek, ternyata semuanya baik baik saja. Jadi, aneh saja kalau ada yang menyebutkan ada masalah besar terkait perusahaan tambang di Sumbawa Barat,” ungkap dia.
Menanggapi gejolak di masyarakat, Leo berharap agar masyarakat menanggapinya dengan bijaksana. Menjaga kondusifitas daerah, kata dia, menjadi tanggung jawab bersama yang harus dijaga oleh seluruh elemen masyarakat. Para Kepala Desa yang hadir ini merupakan perwakilan dari masyarakat yang sebenarnya. Dampak positif dari operasional perusahaan dan juga berbagai program CSR yang dijalankan perusahaan, telah dirasakan oleh masyarakat, meskipun masih banyak juga hal yang dapat ditingkatkan.
Sementara itu, mewakili Kepala Desa di Lingkar Tambang, Kepala Desa Beru Kecamatan Jereweh, Jauhari Effendi, menegaskan bahwa menjaga investasi AMMAN di Sumbawa Barat adalah suatu hal yang harus dilakukan, karena berbanding lurus dengan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Andaikan kami tidak mendapatkan ruang untuk bersilaturrahmi di Kementerian ESDM, maka kami 10 Kepala Desa di lingkar tambang akan melakukan aksi mendukung investasi, karena informasi yang diberikan oleh kelompok masyarakat yang menyuarakan isu liar menutup tambang, merupakan bentuk agitasi negatif bagi masyarakat kami,” kata dia.
Ia juga menegaskan, Kepala Desa di lingkar tambang akan selalu mendukung keberadaan investasi selaku desa yang berada pada ring satu wilayah pertambangan. Ketika ada yang mengusik apalagi ingin menutup, maka Pemerintah Desa di lingkar tambang akan mengambil sikap.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Rida Mulyana dalam pertemuan tersebut menyatakan bahwa pihaknya menyambut baik kedatangan masyarakat Sumbawa Barat di Kementerian ESDM. Menurutnya, segala bentuk informasi terkait aktifitas perusahaan tambang menjadi suatu hal yang selalu dibutuhkan dalam rangka menjaga iklim investasi.
“Pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM berjalan lurus sesuai regulasi yang ada. Begitupula dengan investasi yang ada, tentunya juga dikawal sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku. Jadi menutup tambang itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena ada kriteria dan tahapan-tahapannya,” pungkas dia. (*)
Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More
Jakarta – Kinerja PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah tetap moncer di… Read More
Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More
Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More