Penyaluran tunjangan guru oleh BNI dapat mendorong perolehan dana murah. Bank ini menargetkan porsi CASA-nya di akhir tahun dapat mencapai 65%. Rezkiana Nisaputra
Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menargetkan, hingga akhir tahun 2015, pihaknya akan menjaga porsi dana murah dalam bentuk dana tabungan dan giro atau Current Account Saving account (CASA) sebesar 65% dari total Dana Pihak Ketiga (DPK). Untuk memuluskan targetnya tersebut, BNI menyusun sejumlah strategi mendorong penghimpunan dana murah.
Kerjasama yang dilakukan pada hari ini, misalnya, diyakni dapat mendorong penghimpunan dana murah di BNI. Hari ini, BNI menandatangan kerjasama dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan terkait penyediaan layanan perbankan untuk penyaluran tunjangan guru. selain BNI adalah PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI) dan PT Bank Mandiri, Tbk (Bank Mandiri) yang ikut dalam kerjasama tersebut. “Kerjasama ini akan turut mendorong dana murah perseroan” terang Direktur Jaringan dan Layanan BNI, Adi Sulistyowati di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Rabu, 30 September 2015.
Sulistyowati menambahkan, dana yang disiapkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk tunjangan guru tersebut bakal ditempatkan di produk tabungan. Jumlahnya mencapai sebesar Rp80 triliun. Hanya saja, saat ini belum diketahui berapa porsi masing-masing untuk ketiganya. “Porsinya belum ditentukan berapa-berapanya. Jadi masing-masing bank belum ditentukan,” tukasnya.
Kerjasama yang dilakukan antara BNI dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai penyediaan layanan perbankan untuk penyaluran tunjangan guru ini diperkirakan akan meningkatkan jumlah nasabah BNI. Sebab, ada sekitar 3 juta guru di Indonesia yang berpotensi akan membuka rekening di BNI.Nantinya, mereka diwajibkan memiliki rekening di tiga bank BUMN tersebut. “Jadi ada potensi penambahan jumlah nasabah juga,” ucap dia.
Inginnya, lanjut Sulistyowati, porsi CASA diakhir tahun bisa mencapai 70%. Akan tetapi, kondisi ekonomi saat ini kurang mendukung, sehingga BNI berencana menjaga porsi CASA di angka 65%.
Selain membidik dana murah, kerjasama yang dilakukan ini kedepannya juga akan dikembangkan ke penyediaan layanan perbankan lainnya. BNI akan menyedikan layanan perbankan kepada para guru di Indonesia, termasuk kepada guru-guru yang berada di daerah terpencil dan tertinggal. “Kami juga akan menyediakan rekening biaya pendidikan tingkat lanjut bagi para guru” imbuhnya.
Susi menjelaskan, hal tersebut katanya, sejalan dengan harapan BNI untuk menjadi bank transaksional bagi para nasabahnya. “Bisa saja nanti kami tawarkan juga KPR untuk guru, pembayaran gaji, dan lain sebagainya,” tutup Susi. (*)
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama anggota Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa, data perdagangan saham pada pekan ini,… Read More
Bangkok – Perkembangan layanan pembayaran non tunai alias QR Code di Negeri Gajah Putih begitu… Read More
Jakarta – BNI Asset Management atau BNI AM kembali berkolaborasi dengan Mandiri Sekuritas menyelenggarakan kegiatan… Read More
Jakarta – PTPN Group bersama kementerian dan sejumlah institusi berkolaborasi meluncurkan program “Manis Swasembada Gula”.… Read More
Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More