Jajaran direksi PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) dalam konferensi pers, Jumat,14 November 2025 di Surakarta. (Foto: Ari Astriawan)
Poin Penting
Surakarta – Sepanjang sembilan bulan pertama 2025, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) menyalurkan pendanaan sebesar Rp14,53 triliun kepada lembaga penyalur pembiayaan perumahan. Pendanaan itu disalurkan melalui skema sekuritisasi maupun pembiayaan.
“Pada tahun 2024 kami bisa mencapai Rp17 triliun. Pada 2025 sampai September ini Rp14,53 triliun. Harapannya sampai akhir tahun ini bisa mencapai di atas angka 2024,” ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SMF, Bonai Subiakto, dalam konferensi pers media gathering SMF di Surakarta, Jum’at, 14 November 2025.
Adapun jika dihitung sejak perusahaan berdiri sampai kuartal III 2025, secara akumulatif perseroan sudah menyalurkan pendanaan sebesar Rp135,23 triliun.
Rinciannya, sebesar Rp14,21 triliun melalui sekuritisasi dan Rp121,02 triliun lewat skema pembiayaan.
Baca juga: Jadi Underlying Repo, Obligasi SMF Bakal Lebih Menarik di Mata Investor?
Dari sisi penghimpunan dana, hingga kuartal III 2025 perseroan berhasil menghimpun dana dari pasar modal dan sumber lain sebesar Rp10 triliun.
Secara akumulatif, dana yang berhasil dihimpun sejak SMF berdiri sampai September 2025 mencapai Rp74,87 triliun.
Lalu, dari sisi pendapatan, tercatat mencapai Rp2,43 triliun dengan total laba bersih sebesar Rp432 miliar per September 2025.
Kinerja laba itu mengalami kenaikan 3 persen year-on-year (yoy). Hingga akhir 2025, SMF optimis bisa melampaui kinerja laba tahun 2024 yang tercatat sebesar Rp540 miliar.
Baca juga: Simak! Ini Deretan Upaya SMF Kurangi Beban Fiskal Pemerintah
Sementara, total aset perseroan juga mengalami kenaikan 6,7 persen, atau menjadi Rp53,66 triliun.
Di tengah berbagai tantangan global dan dinamika industri perbankan yang sangat berkaitan dengan kinerja perseroan, Bonai menyebut SMF membuktikan mempunyai ketahanan bisnis yang kuat.
Sebagai tambahan, SMF terus mendorong penguatan ekosistem pembiayaan perumahan, terutama melalui dua produk, yakni penyaluran porsi 25 persen FLPP dan KPR Mikro Perumahan (Griya Tunas).
Kedua skema tersebut menjadi dukungan nyata SMF terhadap program 3 juta rumah yang digaungkan pemerintahan Prabowo Subianto.
Baca juga: Dukung Program 3 Juta Rumah, Dua Skema Pembiayaan Ini Jadi Andalan SMF
Sejak 2018 hingga kuartal III 2025, SMF telah menyalurkan porsi 25 persen pendanaan KPR FLPP sebesar Rp29,92 triliun, setara dengan 797.120 unit rumah.
Penyaluran ini merupakan hasil leveraging sebesar 1,6 kali dari PMN yang diterima SMF, dan melalui penerbitan surat utang senilai Rp17,94 triliun.
Sedangkan untuk Griya Tunas, akumulasi penyaluran pembiayaannya mencapai Rp984,6 miliar, untuk memfasilitas 522.783 unit rumah.
Baca juga: Program 3 Juta Rumah Prabowo, SMF Rekomendasikan Intervensi Khusus
Produk pembiayaan mikro perumahan tersebut menyasar masyarakat berpenghasilan tidak tetap atau pekerja sektor informal.
Skema itu membantu masyarakat melakukan renovasi atau perbaikan hunian agar lebih layak huni dan dapat dijadikan sebagai tempat usaha, sekaligus membuka akses ke pembiayaan yang aman dan terjangkau. (*) Ari Astriawan
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More
Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More
Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More
Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More
Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More