News Update

Salurkan FLPP, Bank Jateng Syariah Genjot Kredit KPR

Jakarta – Bank Jateng Syariah optimis dapat merealisakan target penyaluran KPR FLPP sebesar Rp 12 miliar dan KPR Non FLPP sebesar Rp700 miliar hingga akhir tahun 2018.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Bisnis Ritel dan Unit Usaha Syariah PT Bank Pembangunan Jawa Tengah atau Bank Jateng, Hanawijaya, menyusul telah direalisasikannya penyaluran dana murah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayan Perumahan (FLPP) yang disedikan oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF.

Hanawijaya mengatakan bahwa Bank Jateng Syariah sangat menyambut positif penyediaan dana murah yang diberikan oleh SMF yang bersinergi dengan PPDPP, Kementerian PUPR.

“Ini merupakan salah satu cara kami dalam meningkatkan bisnis, kalau kami tidak ikut sangat disayangkan sekali, makanya kami cukup responsif mengikuti kerjasama tersebut. Disamping itu, melalui program tersebut tujuan Syariah juga dapat tercapai, yaitu memberikan akses kepemilikan rumah bagi masyarakat berpendapatan rendah,”kata Hanawijaya melalui keterangan resminya di Jakarta, Kamis 13 September 2018.

Pada 14 Agustus 2018, 21 Bank Penyalur KPR, termasuk Bank Jateng Syariah telah melakukan penandatanganan Kerjasama Tripartit antara Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), Kementerian PUPR, dan SMF terkait penyaluran KPR FLPP. Dalam kerjasama tersebut SMF menyediakan dana porsi 25% guna merealisasikan penurunan beban fiskal Pemerintah dalam KPR FLPP, dimana sebelumnya Pemerintah memiliki porsi 90%, turun menjadi 75%.

Perjanjian tersebut membentuk komitmen bersama antara Bank Jateng Syariah, untuk mendukung perluasan akses ketersediaan rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan percepatan realisasi Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan oleh Pemerintah.

Baca juga: Bank Jateng Bidik Pertumbuhan Kredit 20%

Hanawijaya menuturkan bahwa melalui dana jangka menengah panjang yang disediakan oleh SMF tersebut sangat membantu dan mendukung program bank untuk mengatasi mismatch, terutama kepada nasabah-nasabah yang memiliki jangka waktu KPR antara 15-20 tahun.

“Bank itu selalu mismatch antara dana dengan asetnya, maka terobosan dana jangka panjang dari SMF ini meringankan kami dari sisi mismatch tersebut, dari situ kami menjadi berani membiayai rumah dengan cicilan hingga 20 tahun karena sumber dananya pun didukung oleh dana dari SMF, yang berjangka waktu sama dengan jangka waktu pembiayaanya sehingga hal ini sangat positif dan membantu, karena sesuai dengan kebutuhan kami,”ungkapnya.

Lebih lanjut Hanawijaya juga mengatakan bahwa pihaknya optimis untuk meraih target hingga akhir tahun ini. Bank Jateng Syariah tengah membahas rencana kerja dengan SMF untuk membangun suatu kerjasama baru bukan hanya dalam program pembiayaan KPR untuk nasabah saja, tapi juga peningkatan kapasitas pembiayaan modal kerja perumahan syariah.

“Ini juga salah satu jalan optimisme kami untuk bisa mancapai target 700 miliar,”ucapnya.

Untuk merealisasikan target tersebut, Ia berharap kerjasama yang selama ini sudah dijalin dengan SMF dapat terus ditingkatkan dari apa yang sudah direalisasikan selama ini.Selain itu ia juga berharap SMF dapat memberikan pricing yang lebih kompetiif sehingga penyaluran KPR semakin meningkat.

“Karena Bank Jateng, baik yang syariah, maupun yang konvensional, struktur dananya masih kecil dibanding bank-bank besar, yang menyebabkan cost of loanable fund kami tidak kompetitif, kalau boleh SMF bisa memberikan terus pricing yang kompetitif untuk kami supaya kami julannya bisa lebih kompetitif lagi,” katanya.

Hanawijaya menambahkan, bahwa dukungan teknis dalam bentuk pelatihan serta pendampingan dari SMF juga tak kalah penting untuk mendukung capacity building terutama bagi SDM Bank Jateng Syariah supaya dapat lebih luwes dengan segmen bisnisnya. (*)

Suheriadi

Recent Posts

Daftar 5 Saham Pendorong IHSG Selama Sepekan

Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More

3 hours ago

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

3 hours ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

4 hours ago

NII Melonjak 44,49 Persen, Analis Kompak Proyeksikan Kinerja BTN Bakal Moncer

Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More

16 hours ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

17 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

19 hours ago