Perbankan

Saldo Emas Kelolaan BSI Tembus Rp2,55 Triliun atau Setara 1,15 Ton

Poin Penting

  • Saldo emas kelolaan BSI menembus 1,15 ton atau Rp2,55 triliun hingga September 2025, tumbuh 159,78 persen (ytd).
  • Penjualan emas melalui aplikasi BYOND by BSI mencapai 1,06 ton, menghasilkan fee based income Rp70 miliar.
  • BSI kini resmi memiliki tiga lini bisnis bullion—Simpanan Emas, Perdagangan Emas, dan Penitipan Emas.

Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI mencatatkan saldo emas kelolaan menembus 1,15 ton atau sekitar Rp2,55 triliun hingga September 2025. Jumlah ini melonjak 159 persen secara tahun berjalan (year to date/ytd).

Wakil Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta mengatakan, kenaikan jumlah tersebut disokong dari pertumbuhan jumlah rekening nasabah emas dan transaksi pembelian emas retail. Saat ini, BSI telah memiliki sebanyak 200.238 rekening  nasabah emas.

“Pertumbuhan saldo emas naik 159,78 persen (ytd), dengan total saldo kelolaan emas 1,15 ton atau setara Rp2,55 triliun,” ujar Bob, di Jakarta, Rabu, 12 November 2025.

Adapun penjualan emas melalui aplikasi BYOND by BSI mencapai 1,06 ton dan fee based income yang diperoleh sekitar Rp70 miliar (ytd).

Baca juga : Portofolio Pembiayaan Hijau BSI Tembus Rp73,6 Triliun

Diakuinya, penjualan emas milik BSI sempat mengalami lonjakan mencapai 1.451 kilogram dalam satu bulan, yakni pada Oktober 2025  

“Ini tumbuhnya 264 persen secara year on year dan pertumbuhan jumlah rekening emas itu mencapai 79.440, dengan persentase adalah 182 persen,” bebernya.

Pihaknya pun optimis, bisnis bullion akan semakin moncer. Apalagi, saat ini bank pelat merah syariah telah mendapatkan izin layanan simpanan emas dari OJK. 

Jasa Simpanan Emas adalah penyimpanan emas oleh nasabah di bank di mana emas dapat disalurkan dalam skema pembiayaan emas (gold-to-gold) dan atau perdagangan emas.

Jasa Penitipan Emas adalah penitipan oleh nasabah di bank di mana bank memperoleh pendapatan berbasis imbal jasa, adapun jasa perdagangan emas adalah transaksi jual beli emas batangan terstandarisas.

Baca juga : Harga Emas Naik Lagi, Galeri24 dan UBS Tembus Rp2,4 Juta per Gram

Dengan izin tersebut maka BSI kini memiliki tiga kegiatan usaha bulion, yakni Simpanan Emas, Perdagangan Emas dan Penitipan Emas.

“Hal ini tak terlepas dari catatan pertumbuhan bisnis emas yang solid didukung oleh peningkatan jumlah nasabah dan volume transaksi perdagangan emas,”pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

10 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

10 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

10 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

12 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

12 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

15 hours ago