Saham WSKT 2 Tahun Disuspensi tapi Belum “Ditendang”, Begini Kata BEI

Jakarta – Saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), salah satu emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tepat pada hari ini, 8 Mei 2025 telah mengalami masa suspensi selama 24 bulan di seluruh pasar.

Jika merujuk ke Peraturan Nomor I-N tentang Pembatalan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting), saham perusahaan tercatat yang telah mengalami suspensi selama 24 bulan dapat dilakukan pembatalan pencatatan saham atau delisting.

Menanggapi hal itu, Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, menjelaskan bahwa, saham WSKT telah memenuhi syarat untuk dilakukan delisting.

Namun, ia menuturkan BEI masih akan menunggu respons dari jajaran direksi WSKT melalui surat yang akan disampaikan oleh BEI.

Baca juga: Cipta Sarana Medika (DKHH) Resmi Melantai di Bursa, Saham Langsung ARA

“Karena tujuan kita itu bukan men-delisting mereka. Tapi tujuannya bagaimana memastikan respon dari board of director. Rencana mereka ke depan seperti apa. Tujuan peraturan delisting itu bukan untuk ngeluarin perusahaan,” ucap Nyoman kepada media di Jakarta, 8 Mei 2025.

Nyoman juga menambahkan bahwa, BEI akan melakukan pengajuan pertanyaan kepada WSKT terkait dengan planning strategis perseroan ke depan dan memastikan apakah ada permasalahan dari sisi operasional maupun kritikal.

Baca juga: Kinerja Tumbuh Solid, Saham BRIS Naik 28,21 Persen

“Sebelum dua tahun. Kita periodik nanyain itu. Termasuk, ya tentunya kalau nanyain, bagaimana komunikasi dengan pemegang-pemegang saham pengendali? Apa yang akan di-support? Sudah, sudah,” imbuhnya.

Sebagai informasi, dalam pengumuman sebelumnya, suspensi yang dilakukan kepada WSKT disebabkan oleh perseroan yang menunda pembayaran bunga ke-20 dan Pelunasan Pokok Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 Seri B (WSKT03BCN4). (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jasa Armada Indonesia (IPCM) Bagikan Dividen Interim Rp23,25 Miliar, Catat Tanggalnya!

Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More

8 hours ago

Transfer ke Daerah Capai Rp795,6 T hingga November 2025, Turun 0,3 Persen

Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More

9 hours ago

RUPSLB Geoprima Solusi (GPSO) Setujui Susunan Baru Direksi, Komisaris, dan Remunerasi

Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More

9 hours ago

Sepak Terjang Zulkifli Zaini yang Diangkat Jadi Komut Bank Mandiri

Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More

9 hours ago

RUPSLB Bank Mandiri Rombak Komisaris, Ini Susunan Lengkapnya

Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri (BMRI) 19 Desember 2025 memutuskan perombakan jajaran dewan komisaris, sementara… Read More

10 hours ago

Pemerintah Kucurkan Rp268 Miliar untuk Pulihkan Daerah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Pemerintah menyalurkan Rp268 miliar ke Aceh, Sumut, dan Sumbar untuk 3 provinsi dan… Read More

14 hours ago