Saham PermataBank Masuk Rekomendasi Beli

Saham PermataBank Masuk Rekomendasi Beli

Jakarta–Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi akan mencoba untuk keluar dari area jenuh jual, lantaran di sepanjang perdagangan akhir pekan kemarin bermaain di zona merah, sehingga melemah 0,5 persen ke level 5.675.

Menurut analis PT KGI Sekuritas Indonesia, Yuganur Wijanarko, pihaknya memandang bahwa koreksi dan konsolidasi minor dalam tren sideways IHSG sejalan dengan upaya meredakan kondisi jenuh beli (overbought) setelah mencapai level tertinggi 5.874 di akhir Mei 2017.

“Dengan kondisi tersebut, IHSG hanya tinggal menunggu waktu bagi sang banteng untuk bangkit dari oversold untuk bergerak hingga 5.746-5.800,” kata Yuganur di Jakarta, Senin, 12 Juni 2017.

Dengan demikian, jelas dia, adanya peluang rebound pada laju IHSG di perdagangan hari ini perlu disikapi para pelaku pasar dengan mengakumulasi empat saham seperti PermataBank (BNLI), Indofood Sukses Makmur (INDF), PP London Sumatra Indonesia (LSIP) dan Pakuwon Jati (PWON).

Berikut ulasan terkait proyeksi keempat saham tersebut versi Yuganur:

1. BNLI dengan target trading di kisaran Rp725-755.

Secara teknikal, pola perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten perbankan ini membuatnya menarik untuk diakumulasi, melihat kinerja ekspektasi earnings ke depan di 2017 ada pada skenario kenaikan menuju resisten psikologis di kisaran Rp725-755.

2. INDF dengan target trading di kisaran Rp8.950-9.150.

Pola perbaikan momentum dalam tren jangka pendek dan menengah pada emiten berkapitalisasi besar ini dapat digunakan sebagai peluang trading mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya menuju resisten psikologis di kisaran Rp4.425-4.675.

3. LSIP dengan target trading di kisaran Rp1.550-1.650.

Harga minyak mentah dunia yang berada pada level terendah sejak sepuluh tahun terakhir dan valuasi sektor yang cukup murah, membuat emiten minyak sawit  ini menarik untuk diakumulasi secara jangka menengah pada kisaran Rp1.550-1.650.

4. PWON dengan target trading di kisaran Rp660-715.

Pola perbaikan momentum dalam tren jangka pendek dan menengah pada emiten properti ini dapat digunakan sebagai peluang trading mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya menuju resisten psikologis di kisaran Rp660-715. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Related Posts

News Update

Top News