Jakarta – Manajemen PT Megapower Makmur Tbk mengaku bahwa sahamnya diminati investor.
Direktur Utama Perseroan, Kang Jimmi, hal itu dapat terlihat selama masa penawaran umum yang telah dilangsungkan pada tanggal 20-22 Juni 2017.
“Selama masa penawaran, telah terjadi oversubcribed pada saham MPOW sebanyak 249,33 kali dari porsi penjatahan terpusat (Pooling) saham yang ditawarkan kepada masyarakat,” tegasnya di Jakarta, 5 Juli 2017.
Seperti diketahui, saham MPOW hari ini resmi melantai di Bursa dengan harga Rp 200 per saham. Artinya, Megapower Makmur tercatat emiten yang ke-553 di BEI dan merupakan emiten dari sektor jasa yang bergerak di bidang Pembangkit Tenaga Listri ditahun ini yang melantai di BEI.
Perseroan melepas sebanyak – banyak 245.100.000 saham atau 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Pyblic Offering/IPO).
“Dana hasil IPO tersebut, akan digunakan untuk melunasi sebagian utang Perseroan kepada pihak berelasi dan juga digunakan sebagai tambahan modal kerja Perseroan sebagai upaya pengembangan perseroan ke arah yang lebih baik,”ungkapnya.
Sampai saat ini, PT Megapower Makmur Tbk memiliki 8 lokasi PLTD yang tersebar di beberapa daerah di wilayah Indonesia dengan total daya terpasang 65×800 kw dan 1 lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) di Wilayah Sulawesi Selatan dengan daya terpasang 2X2.250 kw. (*)
Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More
Jakarta - Koordinator Aliansi Masyarakat Tekstil Indonesia (AMTI) Agus Riyanto mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu di periode 28 Oktober hingga 1… Read More
Jakarta - Kandidat Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris dan Donald Trump, saat ini tengah bersaing… Read More
Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah menggodok Peraturan Pemerintah (PP) perihal hapus tagih… Read More