Resmi melantai di BEI, saham RLCO sentuh ARA. (Foto: Khoirifa)
Poin Penting
Jakarta – Harga saham PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) mengalami peningkatan usai resmi mencatatkan saham perdananya sebagai perusahaan ke-25 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 8 Desember 2025.
Harga saham RLCO meningkat sebanyak 34,52 persen atau menyentuh Auto Rejection Atas (ARA) ke level Rp226 per saham dari harga penawaran sebelumnya Rp168 per saham.
Lalu usai pencatatan saham, sebanyak 839 saham RLCO tercatat telah diperdagangkan dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 702 kali. Adapun total nilai transaksi saham RLCO mencapai Rp18,96 juta.
Baca juga: Siap Melantai di Bursa, Emiten Sarang Burung Walet RLCO Bidik Dana Rp150 Miliar
Dalam IPO itu, Perseroan menawarkan sebanyak 625.000.000 saham atau setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga penawaran Rp168 per saham.
Melalui Penawaran Umum tersebut, Perseroan akan meraup dana sebesar Rp105 miliar, dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp525 miliar.
Pada perhelatan IPO ini, Perseroan menunjuk PT Samuel Sekuritas Indonesia sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan kesanggupan penuh.
Direktur Utama Perseroan, Edwin Pranata, menyampaikan bahwa langkah IPO ini merupakan tonggak penting dalam transformasi Perseroan dari pemain komoditas menjadi pelaku industri bernilai tambah.
Baca juga: IPO Superbank Diprediksi Mampu Jadi Katalis Positif bagi Emiten Bank Digital
Tentunya, pendanaan yang kami terima akan Perseroan gunakan untuk memperkuat rantai pasok dan meningkatkan kapasitas produksi baik di Perseroan maupun entitas anak.
“Dari perusahaan lokal menjadi perusahaan global, kami akan terus memperluas kehadiran produk kami ke Tiongkok, Hong Kong, Amerika Serikat, dan ke depan ke negara-negara Asia lainnya seperti Vietnam dan Thailand,” ucap Edwin dalam sambutannya di Jakarta, Senin, 8 Desember 2025.
Adapun dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan 56,33 persen sebagai modal kerja Perseroan untuk pembelian bahan baku sarang burung walet.
Sementara 43,67 persen akan disalurkan sebagai tambahan modal ke entitas anak, PT Realfood Winta Asia, untuk kebutuhan pembelian bahan baku. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting AFTECH mengesahkan Kode Etik Terintegrasi 2025 sebagai upaya memperkuat integritas, tata kelola, dan… Read More
Poin Penting Ketiadaan meritokrasi disebut menggerus kualitas kepemimpinan, karena jabatan berpotensi menjadi komoditas, bukan hasil… Read More
Oleh Krisna Wijaya, Honorable Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) SECARA definisi, menurut Cole Stryker… Read More
Poin Penting Bank-bank ASEAN tertarik masuk Indonesia karena Net Interest Margin (NIM) perbankan masih tinggi… Read More
Poin Penting DPR meminta Pertamina memperketat pengawasan subsidi BBM dan LPG agar kompensasi pemerintah tepat… Read More
Poin Penting IHSG sesi I mencetak rekor tertinggi (all time high) di level 8.704,27 dengan… Read More