Keuangan

Saham Emiten Asuransi Bergerak Variatif Cenderung Tertekan, Gara-gara Suku Bunga Tinggi?

Jakarta – Saham-saham di sektor keuangan khususnya industri asuransi memiliki pergerakan saham yang cukup bervariasi, namun cenderung mengalami penurunan.

Analyst Senior Investment Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengatakan hal tersebut terjadi karena industri asuransi masih mengandalkan suku bunga untuk mendukung kinerja pendapatan preminya. Namun, saat ini suku bunga terpantau relatif tinggi di level 6,25 persen.

“Tapi paling tidak kembali lagi kepada kebutuhan masing-masing dari para pelaku investor selama premi
masih menarik dan juga kebutuhan untuk kesehatan yang masih relatively tinggi, ini otomatis akan memengaruhi kinerja emiten-emiten asuransi,” ucap Nafan kepada Infobanknews dikutip, 4 Juli 2024.

Baca juga: OJK Hadapi Dua Tantangan Besar di Industri Asuransi, Apa Saja?

Sehingga, menurutnya jika kinerja dari sisi pendapatan preminya terjaga, juga akan mampu mencatatkan kinerja yang baik dari sisi bottom line.

Adapun, pergerakan saham-saham industri asuransi pada perdagangan hari ini (4/7) ditutup bervariasi dengan rincian sebagai berikut:

  1. PT Panin Financial Tbk (PNLF) mengalami kenaikan sebanyak 2,55 persen ke level Rp322 dari Rp314 per saham
  2. PT Bhakti Multi Artha Tbk (BHAT) mengalami kenaikan sebesar 1,52 persen ke level Rp402 dari Rp396 per saham
  3. PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG) mengalami kenaikan sebanyak 0,65 persen ke level Rp308 dari Rp306 per saham
  4. PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) mengalami peningkatan sebesar 2,94 persen ke level Rp3.500 dari Rp3.400 per saham
  5. PT Victoria Insurance Tbk (VINS) meningkat 1,38 persen ke level Rp147 dari Rp145 per saham
  6. PT Asuransi Tugu Pratama Tbk (TUGU) turun 0,48 persen ke level Rp1.040 dari Rp1.045 per saham
  7. PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) melemah 0,51 persen ke level Rp980 dari Rp985 per saham
  8. PT Paninvest Tbk (PNIN) flat di level Rp880 per saham
  9. PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP) flat pada level Rp93 per saham.
Baca juga: Jumlah Investor Tugu Insurance Tumbuh Pesat di 2024, Ini Pendorongnya

Sementara itu, terdapat tiga emiten saham asuransi yang masuk ke dalam papan pemantauan khusus, antara lain PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA), PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (ASMI), dan PT Asuransi Ramayana Tbk (ASRM). (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

BI Laporkan Uang Beredar Oktober 2024 Melambat jadi Rp9.078,6 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More

33 mins ago

IIF Raih Peringkat Gold Rank pada Ajang Penghargaan ASRRAT

Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) kembali meraih peringkat "Gold Rank" dalam ajang Asia… Read More

54 mins ago

Hyundai New Tucson Mengaspal di RI, Intip Spesifikasi dan Harganya

Jakarta – Menjelang akhir 2024, PT Hyundai Motors Indonesia resmi merilis new Tucson di Indonesia. Sport Utility Vehicle (SUV)… Read More

56 mins ago

Direktur Keuangan Bank DKI Raih Most Popular CFO Awards 2024

Jakarta - Romy Wijayanto, Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI menerima penghargaan sebagai Most Popular… Read More

1 hour ago

Wamenkop: Koperasi jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

Jakarta - Kementerian Koperasi (Kemenkop) menegaskan peran strategis koperasi, khususnya Baitul Maal Wa Tamwil (BMT), dalam… Read More

2 hours ago

Presiden Prabowo Bawa Oleh-oleh Investasi USD8,5 Miliar dari Inggris

Jakarta – Optimisme para pelaku usaha di Inggris terhadap ekonomi di Tanah Air masih solid.… Read More

2 hours ago