Jakarta – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan kembali membangun fondasi baru untuk menembus target resisten psikologis di level 6.100, setelah kemarin mampu menguat 0,63 persen ke level 6.069.
Menurut analis PT KGI Sekuritas Indonesia, Yuganur Wijanarko, pergerakan IHSG pada perdagangan kemarin telah merampungkan koreksi minor, sehingga mampu meredakan keadaan jenuh beli yang tercermin pada grafik stochastic harian.
“Kaum banteng kembali melakukan akumulasi di saham big cap dan lapis kedua pilihan yang membangun fondasi baru untuk menopang siklus kenaikan selanjutnya ke resisten di 6.100 dan 6.175,” kata Yuganur di Jakarta, Kamis, 23 November 2017.
Dengan demikian, jelas Yuganur, peluang kenaikan lanjutan pada laju IHSG di perdagangan hari ini tersebut mesti disikapi para pelaku pasar dengan mengakumulasi empat saham berikut ini:
1. BBTN dengan target trading di kisaran Rp3.240-3.340. Saham ini memiliki dua arah masuk pembelian di level Rp3.010 dan Rp2.970.
2. LSIP dengan target trading di kisaran Rp1.500-1.600 yang memiliki dua arah masuk pembelian di level Rp1.425 dan Rp1.405, disarankan cut-loss pada posisi Rp1.375.
3. PTBA dengan target trading di kisaran Rp11.450-11.850 dengan dua arah masuk pembelian di level Rp10.800 dan Rp10.600, disarankan cut-loss pada posisi Rp10.100.
4. WSBP dengan target trading di kisaran Rp424-450 yang memiliki dua arah masuk pembelian di level Rp408 dan Rp403, disarankan cut-loss pada posisi Rp394. (*)
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More