News Update

Saham Barito Pacific Diprediksi ke Rp3.000 per Saham‎

Jakarta – PT Barito Pacific Tbk (BRPT) berencana memecah nilai saham (stock split) dengan rasio satu banding dua (1:2), sehingga diharapkan perdagangan saham perseroan menjadi semakin likuid.

Aksi korporasi ini sudah mendapatkan restu rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 8 Juni lalu.

Sesuai rencana, cum date untuk stock split BRPT dijadwalkan pada 11 Juli 2017. Sedangkan ex date pada 12 Juli 2017, recording date pada 14 Juli 2017, dan trade date pada 12 Juli 2017.

Kalangan analis memproyeksikan, nilai wajar Barito Pacific sebelum stock split mencapai Rp6.000, sedangkan setelah stock split menjadi Rp3.000. Pada perdagangan Jumat 7 Juli 2017, BRPT ditutup pada harga Rp2.980.

Kepala Riset PT MNC Sekuritas Edwin Sebayang menyatakan, harga saham wajar Barito Pacific sebelum menjalankan stock split sebesar Rp6.000 per saha‎m. Tapi, ketika stock split di harga saham saat ini di kisaran Rp3.000 per saham, maka saham perseroan akan menjadi Rp1.500 per saham.

“Alasan stock split bukan hanya memperbesar likuiditas, karena untuk mengantisipasi kenaikan. Ketika harga itu naik, maka pelaku pasar masih kuat untuk membeli saham Barito Pacific. Setelah stock split dalam jangka waktu 12 bulan ke depan, maka BRPT sahamnya akan kembali menjadi Rp3.000 per saham,” ujar Edwin dalam keterangan kepada media, Senin 10 Juli 2017.

Edwin menegaskan, proyeksi harga tersebut belum memperhitungkan rampungnya akuisisi Star Energy Group oleh Barito Pacific. Karena itu, usai stock split, investor bakal memburu saham Barito Pacific, yang merupakan induk usaha PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) tersebut.

Analis senior PT Bina Artha Parama Reza Priyambada menyatakan, dirinya belum mengubah prediksi harga BRPT. Jika sebelumnya target harga BRPT Rp4.000-an, setelah stock split bisa mencapai level Rp 2.000-an. “‎Saham ini masih memiliki sentimen positif terkait rencana akuisisi Star Energy,” kata dia.

Reza menegaskan, saat Barito Pacific mengumumkan rencana akuisisi, pelaku pasar begitu mengapresiasinya. Saat ini, pelaku pasar menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai aksi korporasi tersebut, terutama penyelesaian transaksi akuisisi.

‎”Bayangkan saja, mereka cepat bertransformasi bisnis, karena kayu operasionalnya sudah terbatas saat ini. Mereka buat petrokimia yang besar di Indonesia. Itu yang positif ke depannya. Apalagi menjadi leader di industrinya, itu akan‎ meningkatkan pasar, pastinya positif lagi dengan kinerja bisnisnya,” kata Reza.

Akuisisi Star Energy, lanjut Reza, itu juga sangat menarik, karena memberi nilai tambah bagi BRPT. Tapi, harus juga dibarengi dengan banyaknya proyek yang didapat oleh Star Energy.

Manajemen Barito Pacific sudah menegaskan bahwa mereka akan merampungkan akuisisi pada 2017. Jadi harapannya, realisasi akuisisi itulah yang dapat menjadi momentum positif dan membuat harga saham Barito Pacific kembali naik,

Ketika itu semua positif, maka tingkat bisnis semakin bertambah. Pada akhirnya, saham perseroan akan terus merangkak ke posisi yang baik, seperti yang pernah banyak dibilang analis bisa ke posisi Rp6.000 per saham. Kinerja BRPT yang baik juga hasil goresan dari anak usaha PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dan beberapa anak usaha yang lain.

“Saya optimis kinerja yang baik akan meningkatkan harga saham.‎ Kalau dilihat harga saham sekarang itu bisa naik. Tapi, jika lihat stock split saat ini di harga saham Rp3.000, maka akan jadi Rp1.500 per saham, karena 1:2. Kalau bagus, nantinya akan bisa naik ke Rp3.000 lagi,” tukas Reza.‎ (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Evelyn Halim, Dirut SG Finance, Raih Penghargaan Top CEO 2024

Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More

7 hours ago

Bos Sompo Insurance Ungkap Tantangan Industri Asuransi Sepanjang 2024

Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More

8 hours ago

BSI: Keuangan Syariah Nasional Berpotensi Tembus Rp3.430 Triliun di 2025

Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More

9 hours ago

Begini Respons Sompo Insurance soal Program Asuransi Wajib TPL

Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More

9 hours ago

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

10 hours ago

Genap Berusia 27 Tahun, Ini Sederet Pencapaian KSEI di Pasar Modal 2024

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More

10 hours ago