PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) /Infobanknews.
Jakarta–Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan sudah memasuki area jenuh beli setelah mampu menembus level psikologis 5.700, sehingga para pelaku pasar disarankan untuk mewaspadai potensi maraknya aksi ambil untung.
Menurut analis PT KGI Sekuritas Indonesia, Yuganur Wijanarko, aksi beli yang dilakukan terhadap saham big cap dan lapis kedua pilihan telah membuat IHSG mengalami reli naik dan akhirnya mampu berada di level 5.726.
“Dengan terjadinya kondisi jenuh beli pada indicator stochastic harian, maka para pelaku pasar harus mewaspadai terjadinya profit taking atau aksi jual mendadak. Namun, dapat digunakan sebagai kesempatan melakukan akumulasi,” katanya di Jakarta, Kamis, 27 April 2017.
Dengan IHSG yang berpotensi mengalami pelemahan akibat dipicu aksi profit taking di tengah tren kenaikan jangka panjang, dirinya merekomendasikan beberapa saham diantaranya saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).
Berikut ulasannya :
1. BJTM dengan target trading di kisaran Rp760-840.
Secara teknikal, pola perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten perbankan BUMD ini membuatnya menarik untuk diakumulasi, melihat kinerja ekspektasi earnings ke depan di 2017 ada pada skenario kenaikan menuju resisten psikologis di kisaran Rp760-840.
2. ASII dengan target trading di level Rp9.425)
Pola perbaikan momentum dalam tren jangka pendek dan menengah pada emiten berkapitalisasi besar ini dapat digunakan sebagai peluang trading mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya menuju resisten psikologis di level Rp9.425.
3. BUMI dengan target trading di kisaran Rp460-490.
Harga minyak mentah dunia yang berada pada level terendah sejak sepuluh tahun terakhir dan valuasi sektor yang cukup murah, membuat emiten pertambangan ini menarik untuk diakumulasi secara jangka menengah pada kisaran Rp460-490.
4. LPKR dengan target trading di kisaran Rp850-900.
Pola perbaikan momentum dalam tren jangka pendek dan menengah pada emiten properti ini dapat digunakan sebagai peluang trading mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya menuju resisten psikologis di kisaran Rp850-900. (*)
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More