Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bisa berbalik arah menguat untuk menguji target resisten psikologis terdekat di level 5.700, setelah di akhir transaksi pekan kemarin melemah tipis ke level 5.616.
Mengutip riset analis PT KGI Sekuritas Indonesia, Yuganur Wijanarko, penurunan IHSG akhir pekan kemarin tergolong wajar akibat aksi jual selama beberapa hari.
“Bila memang momentum dapat menembus resisten kunci di 5.650 dan bertahan di atas level tersebut, maka arah berikutnya adalah percobaan untuk mencetak new high baru dan mengetes resisten psikologis 5.700 dan 5.790,” kata Yuganur di Jakarta, Senin, 17 April 2017.
Melihat hal itu ada empat saham yang direkomendasi Yuganur diantaranya emiten berkode saham BJTM, dengan target trading di kisaran Rp760-840.
Secara teknikal, pola perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten perbankan BUMD ini dinilai menarik untuk diakumulasi, melihat kinerja ekspektasi earnings ke depan di 2017 ada pada skenario kenaikan menuju resisten psikologis di kisaran Rp760-840.
Kedua ada TLKM dengan target trading di kisaran Rp4.275-4.550.
Pola perbaikan momentum dalam tren jangka pendek dan menengah pada emiten berkapitalisasi besar ini dapat digunakan sebagai peluang trading mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya menuju resisten psikologis di kisaran Rp4275-4.550.
Sementara saham ketiga yakni ANTM dengan target trading di kisaran Rp770-800.
Harga minyak mentah dunia yang berada pada level terendah sejak sepuluh tahun terakhir dan valuasi sektor yang cukup murah, membuat emiten pertambangan ini menarik untuk diakumulasi secara jangka menengah pada kisaran Rp770-800.
Rekomendasi terakhir dirinya yakni saham WSBP dengan target trading di kisaran Rp560-600.
Pola perbaikan momentum dalam tren jangka pendek dan menengah pada emiten konstruksi ini dapat digunakan sebagai peluang trading mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya menuju resisten psikologis di kisaran Rp560-600.
Disisi lain, Menurut analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya, saat ini IHSG memiliki target support terdekat di level 5.602, sedangkan target resisten terdekat yang tengah berupaya digapai berada pada posisi 5.693.
IHSG dinilainya masih memiliki kemampuan naik yang cukup besar, melihat dari faktor capital inflow yang masih terus berlangsung terjadi ke dalam pasar modal Indonesia.
Sehingga patut disikapi oleh para investor dengan mengakumulasi beberapa saham diantaranya PGAS, ADHI, KLBF, SMCB, WTON, TLKM, BBNI, UNVR dan ICBP.
“Jika terjadi koreksi wajar, tentu dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk melakukan akumulasi pembelian dengan pola investasi jangka panjang. Hari ini IHSG berpotensi menguat,” paparnya. (*)
Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) resmi menyalurkan gas bumi ke… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) meluncurkan program Gerakan Tertib Arsip (GEMAR) dan aplikasi New E-Arsip… Read More
Jakarta - Demi meningkatkan kinerja keselamatan dan integritas aset, Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa dan PT Badak… Read More
Jakarta - Penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) harus melewati regulatory sandbox milik Otoritas Jasa… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bersedia mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden… Read More
Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More