Ryan Kiryanto: Keputusan RDG-BI Tahan Bunga Acuan Sudah Tepat

Jakarta – Ekonom Ryan Kiryanto, mengungkapkan, bahwa Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia bulan Juli 2021 yang memutuskan untuk mempertahankan bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50%, telah sesuai dengan perkiraannya.

Begitu pula dengan Deposit Facility Rate dan Lending Facility Rate di level yang tetap, kendati realisasi dan outlook inflasi masih rendah berkisar 1,8-2,2% di 2021 ini.

Hal tersebut diungkapkannya dengan pertimbangan, pertama, tekanan eksternal masih tinggi terutama dengan recovery ekonomi Cina dan AS. Kedua, ada potensi kenaikan inflasi global seiring dengan pertumbuhan ekonominya.

Ketiga, tekanan terhadap Rupiah masih tinggi dari sentimen penguatan dolar AS terhadap mata uang kuat dunia lainnya.  Keempat masih ada sentimen negatif terhadap perekonomian nasional seiring dgn masih tingginya angka kasus Covid19 secara harian rata2 lebih dari 40.000 kasus sepekan ini.

“Kelima untuk menjaga kepercayaan pasar, lebih-lebih setelah Bank Sentral Korea menaikkan suku bunga pekan lalu,” jelas Ryan lewat pesan singkatnya.

Menurut Ryan, Bagi BI pilihan dalam mempertahankan suku bunga acuan adalah yang terbaik di masa pandemi saat ini.

Apalagi BI juga memberi tekanan kuat pada optimalisasi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan serta menopang upaya kebangkitan ekonomi.

“Stabilitas nilai tukar rupiah yang mantap juga menjadi fokus perhatian BI. Jadi keputusan RDG-BI kali ini tepat dan timely dengan situasi dan kondisi perekonomian saat ini,” tutup Ryan.

Sekedar informasi, RDG Bank Indonesia pada 21-22 Juli 2021 memutuskan untuk mempertahankan bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50%, dengan  suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan karena ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah prakiraan inflasi yang rendah dan upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dari Covid-19.

Selain itu, Bank Indonesia juga terus mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mendukung upaya perbaikan ekonomi lebih lanjut, melalui berbagai langkah. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

3 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

4 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

6 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

7 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

7 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

10 hours ago