Moneter dan Fiskal

Rusia Pangkas Pasokan Gas, Siap-Siap Jerman Krisis Energi

Jakarta – Krisis gas membayangi negara Jerman setelah Rusia melakukan pemangkasan pasokan gas ke negara itu. Hingga kini, Jerman pun belum mau untuk menambah pasokan gasnya, sehingga hal ini memicu naiknya harga energi disana, dan pasokannya pun terganggu.

“Gas sekarang menjadi komoditas yang langka di Jerman,” ujar Menteri Ekonomi Robert Habeck, kepada wartawan pada konferensi pers, seperti dikutip dari AFP, Jumat, 24 Juni 2022.

Menurut Robert Habeck, Rusia menggunakan gas sebagai senjata melawan Jerman, atas pembalasan dukungan Barat untuk Ukraina setelah invasi Moskow, dengan tujuan menghancurkan persatuan Eropa.

Namun demikian, komplek istana Kremlin Moskwa menolak saran Jerman. Pasalnya, ada motif politik di balik batas pasokan energi yang dianggap janggal. Jerman, seperti sejumlah negara Eropa lainnya, sangat bergantung pada impor energi Rusia untuk memenuhi kebutuhannya.

Keputusan ini tentu menjadi alarm tersendiri bagi Jerman dan memasuki situasi darurat, mengingat aliran gas ke Jerman yang mengalami perlambatan ini akan mendorong Jerman untuk terperosok dalam resesi jika suplai energi dari Rusia benar-benar dihentikan sama sekali.

“Sekarang gas adalah komoditas langka di Jerman. Kami berkewajiban mengurangi konsumsi gas, kendati sekarang sudah masuk musim panas,” jelas Habeck.

Sebelumnya, pihak Rusia membantah sudah sengaja memotong pasokan gas ke Jerman. BUMN bidang perminyakan Rusia Gazprom pun menegaskan kondisi ini karena adanya keterlambatan pengembalian peralatan dampak dari adanya sanksi-sanksi Barat. Pihak Kremlin mengatakan  bahwa Rusia patuh dalam memenuhi kewajibannya ke negara-negara Eropa.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, bahwa tidak ada tujuan seperti itu dalam keputusan pasokan gas. “Mitra Jerman kami sangat menyadari siklus layanan teknologi pipa, aneh menyebutnya politik. Dalam beberapa pekan terakhir, Gazprom telah menghentikan pengiriman ke sejumlah negara Eropa, termasuk Polandia, Bulgaria, Finlandia, dan Belanda,” tutupnya. (*) Irawati

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

IHSG Dibuka Rebound ke Level 7.304 Usai The Fed Pangkas Suku Bunga

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (8/11), Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

42 mins ago

IHSG Diprediksi Lanjut Melemah, Analis Rekomendasikan 4 Saham Ini

Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

1 hour ago

Trump Menang, The Fed Pangkas Suku Bunga 25 Bps

Jakarta - Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve atau The Fed kembali memangkas… Read More

1 hour ago

BCA Syariah Bersama BAZNAS RI Gelar Pelatihan Manajemen Keuangan Bagi Mustahik Micropreneur

Direktur Pemberdayaan dan Layanan UPZ CSR BAZNAS RI Eka Budhi Sulistyo (kanan) dan Seketaris Perusahaan… Read More

3 hours ago

Kembali Terpilih sebagai Ketua ASBISINDO, Hery Gunardi Optimis Masa Depan Perbankan Syariah Nasional

Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi tengah membrikan sambutan saat Musyawarah… Read More

3 hours ago

BCA Luncurkan Program Runvestasi

Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Haryanto T. Budiman memberikan sambutan saat peluncuran program… Read More

3 hours ago