RUPST PGE. (Foto: Dok. PGE)
Jakarta – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk atau PGE (IDX: PGEO) mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2024, di Jakarta, Selasa, 3 Juni 2025.
Dalam RUPST tersebut, disepakati pembagian dividen sebesar USD136,4 juta atau sekitar 85 persen dari laba bersih yang diperoleh pada 2024. Sementara itu, sebesar USD24 juta akan disisihkan sebagai laba ditahan.
Sepanjang 2024, PGE mencatatkan pendapatan sebesar USD407,1 juta, naik 0,20 persen secara year-on-year (YoY) dibandingkan tahun 2023 yang sebesar USD406,3 juta. Namun, akibat kenaikan beban pada sejumlah pos, laba bersih perseroan mengalami penurunan tipis sebesar 1,99 persen menjadi USD160,3 juta.
Baca juga: RUPST PGE Sepakat Tebar Dividen USD136,4 Juta
Meskipun laba bersih terkoreksi, rasio-rasio keuangan PGE tetap menunjukkan kondisi yang sehat. Return on Asset (ROA) tercatat sebesar 5,35 persen, Return on Equity (ROE) sebesar 7,98 persen, dan Return on Investment (ROI) sebesar 31,68 persen. Adapun Net Profit Margin mencapai 39,37 persen.
Direktur Keuangan PGE, Yurizki Rio, menyampaikan bahwa saat ini Perseroan berada dalam kondisi keuangan yang sehat. Hal ini mencerminkan fundamental yang solid serta ketahanan bisnis perusahaan dalam mendukung transisi energi nasional.
“Performa keuangan dan operasional yang positif itu menegaskan keberhasilan penerapan strategi bisnis berkelanjutan dalam mendorong pengembangan panas bumi di Indonesia yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujarnya, dikutip pada Rabu, 4 Juni 2025.
Sementara itu, PGE mencatat peningkatan produksi di berbagai wilayah sepanjang 2024, antara lain di Kamojang sebesar 5,36 persen (YoY), Lahendong 0,40 persen (YoY) dan Lumut Balai 2,72 persen (YoY).
Secara keseluruhan, total produksi listrik mencapai 4.827,22 GWh atau meningkat sebesar 1,96 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian ini menunjukkan stabilitas dan efisiensi operasional Perseroan.
Baca juga: Pemerintah Batal Beri Diskon Tarif Listrik 50 Persen, Ini Alasannya
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy, Julfi Hadi, menyampaikan apresiasi atas dukungan para pemegang saham PGEO. Ia mengatakan, saat ini PGE tengah merealisasikan target kapasitas terpasang sebesar 1 GW dalam 2-3 tahun mendatang.
“Upaya ini kami lakukan dalam mendukung agenda transformasi bauran energi nasional dengan meningkatkan kapasitas pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga 76 persen pada periode 2025–2034,” katanya.
RUPST ini juga menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan, yang memungkinkan PGE menjalankan kegiatan usaha dalam bidang Industri alat uji Flow2Max, jasa pengujian laboratorium, serta skema sewa dan optimasi aset. Hal ini ditujukan untuk membuka opsi pengembangan proyek melalui pemanfaatan aset eksisting. (*) Mohammad Adrianto Sukarso
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More