Jakarta–Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (RUPST BRI) yang digelar hari ini memutuskan menunjuk Suprajarto menjadi direktur utama yang baru, menggantikan Asmawi Syam yang masa jabatannya berakhir di bank yang fokus di segmen UMKM ini.
“RUPST BRI memutuskan Suprajarto menjadi direktur utama,” ucap Sekretaris Perusahaan BRI, Hari Siaga lewat pesannya kepada Infobank di Jakarta, Rabu, 15 Maret 2017.
Asmawi sendiri telah menghabiskan masa jabatannya di BRI dengan cukup cemerlang. Sebelum didapuk menjadi orang nomor 1 di BRI, pria kelahiran Ujung Pandang tahun 1955 ini sempat menjabat posisi Head of General Business Division (2005-2007) dan Direktur Bisnis Kelembagaan (2007-2014). Bankir asli didikan BRI ini sukses mengawal perseroan menjadi bank pencetak laba tertinggi di industri perbankan beberapa tahun belakangan.
Sementara pengganti Asmawi, yakni Suprajarto yang kelahiran tahun 1956 memiliki karier mumpuni di industri perbankan. Suprajarto, yang kini mengisi posisi Wakil Direktur Utama BNI sejak diangkat pada 17 Maret 2015, sebelumnya merupakan bankir jebolan BRI. Di BRI, ia sempat menjabat posisi Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan (2005-2006), Pemimpin Wilayah Jakarta 1 (2006-2007), pun Direktur Jaringan dan Layanan (2007-2015).
Kinerja BRI per akhir tahun lalu cukup positif dengan perolehan laba bersih Rp25,7 triliun. Dari sisi aset perseroan mampu menembus angka Rp1.003 triliun pada akhir 2016, dengan portofolio kredit sebesar Rp668,3 triliun. Secara kualitas kredit, rasio kredit bermasalah (NPL) gross terjaga di level 2,03 persen. (*)
Poin Penting DPK Perbankan Tumbuh 8,5% yoy: Total dana pihak ketiga tercatat Rp9.217,9 triliun, didorong… Read More
Poin Penting OJK minta multifinance perkuat keamanan siber sesuai POJK 4/2021. Clipan Finance terbaru terdampak… Read More
Poin Penting OJK menyebut minat modal ventura ke fintech makin selektif, dipengaruhi risiko, prospek pertumbuhan,… Read More
Poin Penting Penyaluran dana LPDB ditargetkan tembus Rp1,6 triliun hingga akhir 2025. Mayoritas pembiayaan (≥80%)… Read More
Poin Penting BI menegaskan rupiah wajib diterima sebagai alat pembayaran di Indonesia, kecuali ada keraguan… Read More
Poin Penting IHSG kembali melemah 0,71% dan ditutup di level 8.584,78, dengan mayoritas saham dan… Read More