Categories: AnalisisHeadline

RUPST BNI: Siapa Pengganti Baiquni di BNI1, 4 Direksi Lama Diganti?

SETELAH dua Bank BUMN, BRI dan Mandiri, hari ini (20/2/2020) Bank BNI melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dengan agenda mengganti pengurus baik dewan direksi maupun komisaris. Kabar yang beredar pagi ini, akan ada 4 direksi lama yang akan diganti. Dan, menurut sumber, lebih dari 5 anggota komisaris diganti, termasuk komisaris utama.

Pertanyaan yang muncul, apakah posisi Direktur Utama Achmad Baiquni — yang habis periode pertama ini juga akan diganti? Kabar yang beredar posisi Baiquni sebagai BNI1 akan diganti oleh bankir dari dalam BNI sendiri. Tapi, ada yang menyebut akan diganti bankir BNI yang sekarang berkarir di luar. Tapi, sumber Infobank bilang akan diganti oleh bankir dari dalam BNI — yang tampaknya pemegang saham akan melanjutkan tradisi bankir karir dari BNI.

Selain BNI1 yang akan diganti juga ada anggota direksi sebanyak 3 atau 4 direksi yang akan diganti — yang memang habis masa periode pertamanya. Menurut catatan Biro Riset Infobank ada 8 anggota direksi yang akan habis masa tugas periode pertama. Ada yang diperpanjang dan ada diganti. Siapa direksi yang akan diganti? Infobank belum mendapat gambaran lebih lanjut.

Sementara jajaran dewan komisaris, sumber Infobank menyebutkan akan dirombak total dan signifikan. Siapa siapa yang akan diganti? Infobank hanya memperkirakan Agus Martowardodjo, mantan Gubernur BI yang akan duduk sebebagai komisaris utama BNI. Agus Marto, mantan bankir andal di bank swasta dan BUMN ini akan menggantikan Ary Kuntjoro yang kini menjadi wakil komisaris utama Bank BRI. Sementara siapa anggota dewan komisaris lainya? Kemungkinan besar yang sudah habis masa baktinya tidak akan diperpanjang.

Kabar pergantian ini ketika dikonfirmasi ke Kantor Kementerian BUMN yang menjadi pemegang saham bank BUMN tidak terkonfirmasi dengan pasti.

Menurut data Biro Riset Infobank, dibandingkan 3 bank Buku 4 papan atas seperti BRI, Mandiri, BCA, kinerja BNI dari sisi pertumbuhan aset, laba, dan DPK masih kalah. Untuk aset BCA tumbuh 11,2%, Mandiri 9,6%, BRI 9,2% dan BNI 4,6%. Dalam perolehan laba BCA 10,5%, Mandiri 9,9%, BRI 6,1% dan BNI 2,5%. Sedangkan DPK BCA tumbuh 11%, Mandiri (9,7%), BRI (8,1%).

Sementara dari sisi kredit, BNI sedikit lebih baik dari BRI. Pertumbuhan kredit BNI sebesar 8,6% dan kredit BRI tumbuh 8,3%. Tapi, kredit Mandiri tumbuh 10,7% dan BCA 9,3%. (*)

Paulus Yoga

Recent Posts

Antusiasme Mahasiswa Udayana Sambut Gelaran Literasi Keuangan Infobank

Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More

8 mins ago

Gandeng BGN, ID FOOD Siap Dukung Program Makan Sehat Bergizi

Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) menggandeng holding BUMN pangan ID FOOD dalam pelaksanaan program… Read More

5 hours ago

STAR Asset Management: Sektor Perbankan jadi Peluang Emas di Tengah Koreksi Pasar Saham

Jakarta – STAR Asset Management (STAR AM) mengajak investor memanfaatkan peluang saat ini untuk berinvestasi… Read More

6 hours ago

BNI Sumbang Rp77 Triliun ke Penerimaan Negara dalam 5 Tahun

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More

15 hours ago

BI Gratiskan Biaya MDR QRIS untuk Transaksi hingga Rp500 Ribu, Ini Respons AstraPay

Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More

16 hours ago

AstraPay Bidik 16,5 Juta Pengguna di 2025, Begini Strateginya

Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More

16 hours ago