RUPST BCA Digelar Besok, Ini Bocoran Besaran Dividennya

RUPST BCA Digelar Besok, Ini Bocoran Besaran Dividennya

Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA mengumumkan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 12 Maret 2025. Dalam pengumuman pemanggilan pemegang saham RUPST, terdapat tujuh mata acara yang akan dibahas dalam rapat tersebut.

Salah satunya adalah agenda persetujuan terkait penggunaan laba bersih untuk hasil kinerja 2024 untuk dana cadangan, pembagian dividen tunai, serta laba ditahan.

“Penggunaan laba bersih perseroan akan diusulkan untuk disisihkan sebagai dana cadangan, pembagian dividen tunai, dan sisa laba bersih yang tidak ditentukan penggunaannya akan ditetapkan sebagai laba ditahan,” tertulis manajemen BCA dalam pengumuman pemanggilan RUPST.

Terkait dengan pembagian dividen, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja memberikan kisi-kisi besaran pembayaran dividen hasil kinerja 2024. Dia mengatakan, pihaknya pernah berjanji kepada para investor, bahwa dividen yang dibayar BCA absolutnya itu harus lebih tinggi setiap tahun. 

“Kecuali mungkin pada 2020 tuh, pada saat COVID-19 ya, karena itu laba turun 5 persen,” kata Jahja dalam paparan kinerja keuangan 2024 pada Januari lalu.

Baca juga: BCA Digital Optimistis Jumlah Transaksi Meningkat Selama Ramadan 2025

BCA setiap tahunnya memang selalu berkomitmen untuk memberikan dividen yang meningkat setiap tahunnya. Hal ini tentunya dipertimbangkan dengan menjaga permodalan yang kuat.

Sementara, Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengatakan BCA akan senantiasa menjaga posisi permodalan yang sehat untuk menunjang bisnis ke depannya.

“Jadi komitmen dari BCA kita akan terus menunjukkan performa yang baik ke depan dan dengan sendirinya akan ter-translate pada pembagian dividen yang lebih besar dari waktu ke waktu,” kata Raymon pada medio Agustus tahun lalu.

Apabila berkaca pada lima tahun terakhir, bank milik Djarum Group ini mencatatkan peningkatan rasio tebaran dividennya. Pada 2019, misalnya, BCA menebar dividen dengan rasio 47,9 persen dari laba bersihnya yang mencapai Rp28,6 triliun.

Lalu, pada tahun buku 2020, BCA memutuskan menebar dividen dengan rasio 48,18 persen dari laba bersihnya.

Kemudian, dari laba bersih tahun buku 2021, BCA kembali meningkatkan rasio tebaran dividennya menjadi 49,02 persen. Selanjutnya, pada tahun buku 2022, rasio tebaran dividen BCA melonjak menjadi 62,12 persen.

Rasio tebaran dividen BCA juga meningkat menjadi 68,47 persen untuk kinerja laba tahun buku 2023. Adapun total dividennya mencapai Rp33,28 triliun atau Rp270 per saham. 

Kinerja BCA 2024

BCA mencatatkan kinerja ciamik sepanjang 2024. Tercatat laba bersih BCA secara konsolidasi tumbuh 12,7 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp54,8 triliun.

Raihan laba bersih tersebut ditopang oleh pertumbuhan total kredit senilai Rp922 triliun, naik 13,8 persen sepanjang 2024.

Pertumbuhan kredit BCA diikuti terjaganya kualitas pembiayaan perseroan. Rasio loan at risk (LAR) BCA membaik mencapai 5,3 persen pada 2024, dibandingkan 6,9 persen di 2023.

Penyaluran pembiayaan per Desember 2024 ditopang kredit korporasi yang tumbuh 15,7 persen yoy mencapai Rp426,8 triliun didorong oleh berbagai sektor, dengan kredit komersial naik 8,9 persen yoy mencapai Rp137,9 triliun, dan kredit UKM tumbuh 14,8 persen mencapai Rp123,8 triliun.

Baca juga: Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama BCA, Akan Digantikan oleh Gregory Hendra Lembong, Jahja ke Mana?

Adapun total portofolio kredit konsumer naik 12,4 persen yoy menyentuh Rp223,7 triliun, ditopang KKB yang meningkat 14,8 persen yoy mencapai Rp65,3 triliun dan KPR sebesar 11,2 persen yoy menjadi Rp135,5 triliun.

Sedangkan outstanding pinjaman konsumer lain (mayoritas kartu kredit) tumbuh 12,8 persen yoy menjadi Rp22,9 triliun.

Pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) BCA juga tumbuh 9,5 persen yoy menjadi Rp82,3 triliun pada 2024.

Adapun pendapatan selain bunga naik 10,2 persen yoy menjadi Rp25,2 triliun, sehingga total pendapatan operasional sebesar Rp107,4 triliun atau naik 9,7 persen yoy.

Sementara menutup 2024, BCA mencatatkan total aset Rp1.406,32 triliun, naik 2,58 persen ketimbang tahun lalu yang sebesar Rp1.370,87 triliun. (*)

Related Posts

Top News

News Update