Perbankan

RUPST Bank Mayapada Sisihkan Rp24,99 Miliar Untuk Perkuat Modal

Jakarta – PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini (24/5). Dalam rapat tersebut perseroan menyetujui penetapan penggunaan laba bersih untuk tahun buku 2022 yang sebesar Rp25,99 miliar sebagai pencadangan dan laba ditahan.

Direktur Utama PT Bank Mayapada Internasional Tbk, Hariyono Tjahjarijadi merincikan, Perseroan mencadangkan sebesar 3,85% dari laba bersih tahun 2022 yakni sebesar Rp1 miliar. Sedangkan sisanya Rp24,99 miliar akan dicatatkan sebagai laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan.

“Guna memenuhi ketentuan Pasal 39 Anggaran Dasar Perseroan juncto Pasal 70 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT), Perseroan melakukan cadangan dari laba bersih setiap tahun, sampai cadangan mencapai 20% dari total modal disetor,” ujar Hariyono.

Dengan keputusan Perseroan untuk menggunakan laba bersihnya sebagai pencadangan dan juga laba ditahan, maka Perseroan secara pasti tidak melakukan pembagian dividen kepada pemegang saham. Namun, kata Haryono, pihaknya berjanji, jika permodalan dan kinerja keuangan sudah lebih kuat, Perseroan akan segera membagi dividen.

“Beberapa tahun terakhir ini khususnya pada saat pandemi Covid-19 kita tidak membagi dividen karena untuk perkuat permodalan. Jadi kami harus betul-betul supaya CAR (permodalan) tercukupi dan memadai. Tapi pada saatnya kita akan membagikan dividen. Saat ini memang Kita mengalokasikannya untuk memperkuat bank,” tambahnya.

Selain itu, rapat juga menyetujui memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan berpengalaman dalam audit perbankan yang akan melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku sepanjang 2023.

“Dengan memperhatikan rekomendasi Komite Audit dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Memberikan Kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan jumlah honorarium Kantor Akuntan Publik tersebut dan persyaratan lainnya,” jelasnya.

Kemudian, yang terakhir, rapat juga menyetujui penetapan besaran gaji dan jenis remunerasi serta fasilitas lainnya yang diberikan Perseroan kepada anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2023. Dan memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris, dengan memperhatikan saran dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan, untuk menetapkan besarnya remunerasi sebesar-besarnya Rp32,02 miliar. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

2 hours ago

Strategi Asuransi Tri Prakarta Perkuat Layanan bagi Nasabah

Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More

2 hours ago

Livin’ Fest 2025 Siap Digelar di Grand City Convex Surabaya, Catat Tanggalnya!

Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More

3 hours ago

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

17 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

18 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

19 hours ago