Jakarta – PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat, 28 Juni 2024 di Mayapada Tower, Jakarta. Dalam RUPST tersebut, perseroan menyetujui penetapan penggunaan laba bersih untuk tahun buku 2023 yang sebesar Rp22,10 miliar sebagai pencadangan dan laba ditahan.
Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi merinci, perseroan mencadangkan sebesar 4,52 persen dari laba bersih tahun 2023, yakni sebesar Rp1 miliar. Adapun sisanya Rp21,1 miliar akan dicatatkan sebagai laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan.
“Guna memenuhi ketentuan Pasal 39 Anggaran Dasar Perseroan juncto Pasal 70 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) untuk melakukan cadangan dari laba bersih setiap tahun, sampai cadangan mencapai 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor,” ujar Hariyono dalam keterangan resmi, Jumat, 28 Juni 2024.
Dengan keputusan penggunaan laba bersih tersebut, Bank Mayapada dipastikan tidak akan membagikan dividen kepada para pemegang saham.
Hasil RUPST Bank Mayapada juga menyetujui untuk memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Memberikan Kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan jumlah honorarium Kantor Akuntan Publik tersebut dan persyaratan lainnya.
Baca juga: J Trust Bank Cetak Laba Rp27,9 Miliar di 2023, Ini Pendorongnya
Selanjutnya, rapat menyetujui penetapan gaji/honorarium, tunjangan, serta fasilitas lainnya bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk Tahun Buku 2024, dengan memperhatikan saran dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan, untuk menetapkan besarnya remunerasi sebesar-besarnya Rp 26,21 miliar.
Rapat juga menyetujui Perubahan Susunan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris, sehingga susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank Mayapada menjadi sebagai berikut:
Komisaris Utama : Dato’ Sri Prof. DR. Tahir
Komisaris : Hendra Mulyono
Komisaris Independen : Kumhal Djamil
Komisaris Independen : Da’i Bachtiar
Direktur Utama : Hariyono Tjahjarijadi
Wakil Direktur Utama : Thomas Arifin
Direktur : Rudy Mulyono
Direktur : Harry Sasongko T
Direktur : Peter Suwardi
Sepanjang 2023, Bank Mayapada meraup laba bersih sebesar Rp22,10 miliar. Raihan itu mengalami kontraksi 14,97 persen year on year (yoy) ketimbang Rp25,99 miliar di tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan publikasi, sepanjang 2023, Bank Mayapada membukukan pendapatan bunga sebesar Rp8,76 triliun, atau tumbuh 13,59 persen secara tahunan.
Di lain sisi, beban bunga mengalami kenaikan16,63 persen atau menjadi Rp6,62 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih bank ini menjadi Rp2,15 triliun, atau tumbuh 5,15 persen secara tahunan.
Dari sisi intermediasi, Bank Mayapada menyalurkan kredit Rp103,53 triliun pada 2023. Realisasi tersebut meningkat 9,53 persen dibandingkan Rp94,52 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Baca juga: RUPST KBBS Tunjuk Ji Kyu Jang Jadi Wakil Direktur Utama
Penyaluran kredit juga dibarengi dengan perbaikan kualitas. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) net tercatat 2,94 persen, membaik dibandingkan 3,36 persen di periode sama tahun sebelumnya.
Sementara dari sisi pendanaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat tumbuh 1,49 persen, atau menjadi Rp116,59 triliun. Struktur DPK bank ini mengalami perbaikan. Kenaikan porsi giro dan tabungan membuat rasio dana murah (CASA) Bank Mayapada meningkat dari 12,23 persen menjadi 14,12 persen.
Menutup tahun buku 2023, Bank Mayapada mencatatkan total aset Rp141,49 triliun, atau naik 4,51 persen dibandingkan Rp135,38 triliun di tahun sebelumnya. (*)
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (22/11) ditutup… Read More
Jakarta – Maya Watono resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama (Dirut) Holding BUMN sektor aviasi dan… Read More
Jakarta - PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp158,60… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan tegas melaksanakan langkah-langkah pengawasan secara ketat terhadap PT… Read More
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (22/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - Rupiah berpeluang masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akibat ketegangan geopolitik Ukraina dan Rusia… Read More