Perbankan

RUPSLB BTPN Syariah Tunjuk Ongki Wanadjati Dana Menjadi Komisaris

Jakarta – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BTPN Syariah telah menetapkan Ongki Wanadjati Dana sebagai dewan komisaris perseroan yang efektif per-hari ini (13/10). Ongki Wanadjati Dana saat ini juga menjabat sebagai komisaris PT Bank BTPN Tbk (BTPN), yang merupakan Bank Induk Perseroan.

Selama 40 Tahun berkarir, beliau telah menyumbangkan pengalamannya yang luas di sektor industri perbankan Indonesia. Ongki meniti karirnya sebagai Executive Development Program Trainee di Citibank, N.A pada tahun 1982, kemudian melanjutkan karirnya di berbagai Bank ternama di Indonesia seperti, Universal  antara tahun 1999-2002, juga Permata Bank pada 2002-2008, dan lalu bergabung di Bank BTPN sebagai Wakil Direktur Utama pada tahun 2008-2019, hingga menjabat sebagai Direktur Utama pada tahun 2019-2022. Terakhir, jabatan beliau sebagai Komisaris Bank BTPN di tetapkan  melalui RUPST pada tanggal 21 April 2022 lalu.

“Dengan pengalaman yang sangat kaya di dunia perbankan terutama dalam transformasi digital pada Bank BTPN, kami yakin peran Bapak Ongki akan memberikan kontribusi optimal bagi perseroan yang kini tengah bertransformasi mewujudkan aspirasi besarnya yakni Sharia Digital Ecosystem for Unbanked dengan segala tantangannya,” ujar Arief Ismail, Direktur Kepatuhan sekaligus Sekretaris Perusahaan Bank BTPN Syariah.

Dengan bergabungnya Ongki Wanadjati Dana, maka susunan anggota dewan komisaris perseroan menjadi seperti berikut:

  1. Kemal Azis Stamboel, Komisaris Utama & Komisaris Independen
  2. Ibu Dewie Pelitawati, Komisaris Independen
  3. Ongki Wanadjati Dana, Komisaris
  4. Yenny Lim, Komisaris

Sebagai informasi, tidak terjadi perubahan dalam susunan anggota direksi maupun dewan pengawas syariah perseroan.

Perseroan juga telah mempublikasikan hasil kinerja semester satu tahun 2022 pada bulan Juli lalu, dengan hasil prima yang ditunjukkan dengan pertumbuhan pembiayaan sebesar 11% (year on year/ yoy) menjadi Rp 11,1 triliun.

Pertumbuhan pembiayaan tersebut sejalan dengan kemampuan bank untuk tetap menjaga kualitas pembiayaan. Dana Pihak Ketiga mencapai Rp11,8 triliun tumbuh 12% dari Rp10,6 triliun (yoy). Adapun, total aset BTPN Syariah tumbuh 16% menjadi Rp20,1 triliun dari Rp17,4 triliun (yoy), dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) berada di posisi 48,4%. Laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp856 miliar. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Sederet Bank Besar Asia Dikabarkan Tertarik Caplok Panin Bank, Begini Kata OJK

Jakarta – Sederet bank besar di Asia dikabarkan tertarik untuk mengakuisisi saham PT Bank Panin Tbk (PNBN).… Read More

6 mins ago

OJK Ungkap Potensi Nilai Tambah Bank Emas Bisa Tembus Rp50 Triliun

Jakarta – Pemerintah tengah bersiap membentuk bank emas atau bullion bank di 2025. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)… Read More

14 mins ago

Solusi Collection Kopra by Mandiri: Arus Kas Lancar, Revenue Maksimal

Jakarta - Di era digital yang berkembang pesat, pengelolaan penagihan (collection) yang efisien menjadi kunci… Read More

32 mins ago

ASLC Optimis Bisnis Mobil Bekas Makin Moncer di 2025, Ini Pendorongnya

Jakarta - PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC), emiten perdagangan otomotif omnichannel optimis penjualan di… Read More

1 hour ago

IHSG Sesi I Berbalik Ditutup Turun 0,12 Persen ke Level 7.057

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Jumat, 27… Read More

2 hours ago

Rudal Rusia Diduga jadi Biang Kerok Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines

Jakarta – Para pejabat Azerbaijan menduga jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines, di Kota Aktau, Kazakhstan, pada Rabu… Read More

3 hours ago