RUPS Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK) Sepakati Investasi Proyek Jalan Tol

Jakarta – Dengan bekal sebagai perusahaan konstruksi yang telah berpengalaman lebih dari 40 tahun di dunia konstruksi Indonesia serta telah menggarap berbagai pekerjaan konstruksi ditambah dengan potensi SDM berkualitas yang ahli dalam bidang pengerjaan jalan tol, serta didukung juga dengan peralatan yang mumpuni untuk mengerjakan sejumlah proyek jalan tol, manajemen PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) memutuskan sejumlah faktor tersebut sebagai kekuatan dan keyakinan perseroan turut ambil bagian dalam pengembangan bisnis sebagai  investor pengerjaan proyek jalan tol di Jakarta. 

Wacana investasi pada proyek pengerjaan jalan tol juga disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2022 yang digelar akhir bulan Juni ini. Direktur Utama PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) Heru Firdausi Syarif mengatakan, 

agenda RUPST lainnya berisi persetujuan dan pengesahan atas laporan tahunan perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022, serta penetapan susunan Dewan Pengurus Perseroan.

Heru juga menambahkan, pada RUPS Tahunan ini ada 2 (dua) agenda pada rapat  yang menjadi tonggak awal rencana besar yang disiapkan perseroan, yaitu adanya perubahan susunan direksi perseroan, guna memperkuat dan mendukung strategi baru perseroan serta pengungkapan rencana investasi pada proyek jalan tol. 

Dengan telah dipaparkannya rencana investasi tersebut kepada para pemegang saham, selanjutnya perseroan akan mempersiapkan hal-hal administrasi dan teknis lainnya sesuai dengan Peraturan dan UU yang berlaku, dan akan diinformasikan kembali pada RUPS Luar Biasa yang akan segera kami gelar kembali, papar Heru. 

Sesuai agenda RUPS Tahunan DGIK, maka para pemegang saham menyetujui susunan Dewan Komisaris dan Direksi saat ini menjadi sebagai berikut:

Dewan Komisaris

  1. Komisaris Utama:  Hendro Martowardojo
  2. Komisaris (Independen):  Ade Rahardja
  3. Komisaris:  Ganda Kusuma

Dewan Direksi

  1. Direktur Utama:  Heru Firdausi Syarif
  2. Direktur:  Arvin Jahja Tjahjana
  3. Direktur:  Hudik Pramono
  4. Direktur:  Rizaldi Limpas

Sementara itu guna memenuhi standar akuntansi yang berlaku terkait Laporan Keuangan Triwulan I Tahun 2023 di bulan April, maka perseroan melakukan koreksi pada perubahan laporan keuangan. 

“Kami menyampaikan nilai persediaan naik dari sebelumnya Rp20,67 miliar menjadi Rp26,10 miliar yang disebabkan ada penggunaan material yang sudah keluar dari gudang persediaan, namun menjadi beban kontrak. Tetapi penggunaan material tersebut  belum ada progress-nya di lapangan,” papar Heru dikutip 28 Juni 2023.

Demikian juga pencatatan uang muka pengadaan material sebagai beban kontrak naik dari sebelumnya Rp29,73 miliar menjadi Rp34,65 miliar. Kenaikan ini karena pencatatan uang muka pengadaan material sebagai beban kontrak, sehingga berdampak pada meningkatnya laba perseroan. 

Heru menjelaskan, salah satu parameter kenaikan ini terjadi karena pekerjaan yang dikerjakan oleh perseroan saat ini didominasi proyek pengerjaan infrastruktur (jalan tol). Didukung dengan peralatan berat yang sebagian besar milik sendiri dan sudah dikuasainya, sumber material dapat membuat perseroan melakukan efisiensi pada biaya pekerjaan.

Sejalan dengan hal tersebut Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengemukakan, bahwa langkah yang dilakukan oleh jajaran manajemen DGIK adalah hal yang wajar dalam penggunaan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku.

“Kami melihat aksi korporasi yang menyebabkan terjadinya perubahan posisi pada laporan keuangan akibat penyesuaian stok (persediaan) bahan material dengan aplikasi pemakaian bahan tersebut pada struktur bangunan, termasuk gedung dan sarana infrastruktur lain termasuk jalan raya dan jembatan, adalah hal yang wajar,” ungkapnya

Adapun kontribusi dari sektor konstruksi terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebelum terjadinya pandemic COVID-19 tercatat berada pada urutan ke-4 penyumbang terbesar, di mana di tahun 2018 sebesar 10,53% dan di tahun 2019 meningkat menjadi 10,73% dari PDB nasional. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Waskita Karya Garap Jalan di Bali Senilai Rp290,84 Miliar

Poin Penting Waskita Karya raih kontrak baru Rp290,84 miliar untuk membangun Jalan Perbaikan Geometrik Batas… Read More

24 mins ago

Mencari Solusi Whoosh

Oleh Mudrajad Kuncoro, Guru Besar Sekolah Vokasi UGM dan Penulis Buku “Manajemen Keuangan Internasional” PROYEK… Read More

35 mins ago

IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed hingga 318,69 Kali

Poin Penting IPO Superbank (SUPA) oversubscribed 318,69 kali dengan lebih dari 1 juta order, mencerminkan… Read More

36 mins ago

IHSG Ditutup Menguat 0,43 Persen ke 8.686, Top Gainers: ALII, EMTK, GOLF

Poin Penting IHSG ditutup menguat 0,43% ke level 8.686, dengan mayoritas sektor positif, terutama teknologi… Read More

1 hour ago

Menhub Prediksi Lonjakan Penumpang 119,5 Juta pada Nataru 2025-2026, Ini Persiapannya

Poin Penting Pemerintah perkirakan 119,5 juta orang atau 42,01% penduduk Indonesia akan melakukan perjalanan selama… Read More

2 hours ago

RUPSLB Wijaya Karya (WIKA) Setujui 3 Agenda Strategis, Ini Rinciannya

Poin Penting RUPSLB WIKA menyetujui tiga agenda strategis, yakni perubahan Anggaran Dasar, kewenangan persetujuan RKAP… Read More

2 hours ago