Jakarta – Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih terus berlanjut. Tercatat berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar AS (Jisdor), hari ini posisi mata uang Garuda menembus level Rp 14.100 per dolar AS, angka tersebut lebih lemah dibandingkan posisi kemarin yang masih di level Rp 14.074 dolar AS.
Bank Indonesia (BI) menilai, pelemahan nilai tukar yang terjadi saat ini, selain disebabkan oleh faktor optimisme suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau The Fed namun juga disebabkan oleh faktor domestik. Salah satu faktor domestik tersebut ialah mengenai neraca perdagangan yang tercatat defisit.
“Tekanan terhadap rupiah itu karena faktor internal dan eksternal. Kalau internal, yang jadi perhatian terkait neraca perdagangan yang negatif US$1,6 Miliar dan kita pahan ini adalah reaksi dari pelaku pengusaha karena melihat signal ekonomi kita yang membaik,” jelas Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di kompleks Bank Indonesia Jakarta, Jumat 18 Mei 2018.
Dirinya menganggap, neraca perdagangan yang tercatat defisit tersebut merupakan dampak pelaku usaha untuk persiapan ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Oleh karena itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah agar mengantisipasi hal tersebut.
Baca juga: Redam Pelemahan Rupiah, Jadi Alasan BI Naikkan Suku Bunga
“Pemerintah akan meyikapi ini, pemerintah dalam waktu dekat akan melakukan peraturan one single submission, intensif pajak, start up ,UMKM dan pesan daripada pemerintah bahwa akan memberikan perhatian pada ekspor,” tambah Agus.
Selain itu, pihaknya juga mewaspadai tekanan yang diakibatkan oleh serangan terorisme yang terjadi di kota Surabaya. Dirinya mengaku walau tidak terlalu berdampak besar, namun hal tersebut patut diwaspadai.
“Kita prihatin dengan kondisi bom, umumnya kondisi seperti itu tidak terlalu berpengaruh terhadap stabilitas, tapi ini kita akui ada dampak, karena beruntun itu kondisi domestik,” tambah Agus.
Selain itu, dalam mengantisipasi fluktuasi nilai tukar rupiah tersebut, Bank Indonesia juga telah menaikkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 4,50 persen pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) pada 16-17 Mei 2018 lalu. Upaya tersebut diharapkan dapat meredam gejolak fluktuasi rupiah.(*)
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More