News Update

Rupiah Melemah, Superkrane Tidak Naikkan Harga Sewa

Jakarta – Nilai tukar Rupiah terus melemah. Bahkan pagi ini kurs tengah Bank Indonesia (JISDOR) nilai tukar dolar AS menyentuh level Rp15.255.

Pelemahan rupiah membuat sejumlah pengusaha harus memutar strategi bisnisnya, terutama yang masih menggunakan bahan baku impor, seperti halnya PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN), yang sebagian besar alat beratnya di beli dalam bentuk dolar.

Namun Direktur Utama SKRN, Yafin Tandiono Tan mengatakan pihaknya lebih memilih untuk menahan harga sewa meskipun dolar terus naik.

“Kita memang ada efek dari pembelian, kalau kita beli alat berat tentunya lebih besar, lebih mahal ngikutin ke kurs. Tapi kita tidak bebankan harga sewa, engga ke konsumen,” kata Yafin di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis, 11 Oktober 2018.

Dia menyebut sebetulnya pelemahan nilai tukar tidak terlalu berdampak kepada perusahaannya, lantaran masa umur penggunaan alat berat ini bisa mencapai 30 sampai 40 tahun, jadi depresiasi nilai tukar ini tidak terlalu mengganggu kinerja perusahaan.

“Lifetime-nya alat berat bisa mencapai 30 sampai 40 tahun, jadi mungkin tidak terlalu pengaruh,” katanya.

Dia menegaskan, tahun ini, pendapatan Superkrane ditargetkan mencapai Rp600 miliar, naik 25% dari 2017 sebesar Rp480 miliar. Hingga September 2018, pendapatan sudah menyentuh Rp452 miliar (belum diaudit).

Tahun depan, dia menegaskan, perseroan menargetkan pendapatan tumbuh 20% menjadi Rp720 miliar dari estimasi 2018.

Hal ini didorong masih kuatnya permintaan sewa crane dari sektor migas, infrastruktur, hingga pertambangan.

Superkrane melepas 300 juta saham atau setara 20% melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Harga pelaksanaan IPO Rp700 per saham, sehingga perseroan meraup dana Rp210 miliar.

Merujuk harga saham perdana, kapitalisasi pasar Superkrane mencapai Rp1,05 triliun. Bertindak sebagai pemimpin penjamin pelaksana efek adalah PT UOB Kay Hian Sekuritas. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Usai Caplok Permata Bank, Bangkok Bank Bakal Akuisisi Bank RI Lagi?

Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More

12 hours ago

PLN Butuh Dana Rp11.160 Triliun untuk Capai NZE 2060

Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More

13 hours ago

Menilik Peluang Permata Bank Naik Kelas ke KBMI IV

Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More

13 hours ago

Danantara Dinilai jadi Jawaban Pendongkrak Ekonomi RI Capai 8 Persen

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More

13 hours ago

ICC Resmi Keluarkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant

Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More

20 hours ago

Tingkatkan Rasa Aman di Kampus, Maximus Insurance Serahkan Polis Asuransi untuk Mahasiswa Unhas

Makassar – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) menyerahkan polis asuransi jaminan diri… Read More

20 hours ago