Rupiah Melemah Rp14.700, BI Tingkatkan Intervensi
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengaku akan meningkatkan intervensinya sebagai upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Peningkatan intervensi yang dilakukan Bank Sentral ini sejalan dengan kondisi laju rupiah yang saat ini telah melemah 30 poin (0,20 persen) ke level Rp14.710 per dolar AS.
Adapun intervensi yang akan dilakukan BI yakni melalui cadangan devisa yang saat ini tercatat sebesar US$118,3 miliar per Juli 2018. Gubernur BI Perry Warjiro mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan intervensi sejak dua hari lalu. Bahkan sejak pagi tadi BI juga sudah melakukan intervensi di pasar valas.
“Kita intensifkan atau kita tingkatkan intensitas kita untuk melakukan intervensi khususnya dalam dua hari ini kita meningkatkan volume intervensi di pasar valas,” ujar Perry di Jakarta, Jumat, 31 Agustus 2018.
Menurutnya, komitmen BI sangat jelas, bahwa tugas Bank Sentral adalah menjaga stabilitas perekonomian khususnya stabilitas nilai tukar rupiah. Namun demikian, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Keuangan dan OJK untuk memastikan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga.
Baca juga: Rupiah Anjlok Rp14.700, BI Diminta Kembali Naikkan Suku Bunga
“Sejak kemarin dari pagi sampe sore kita melakukan intervensi di pasar valas. Kita juga melakukan koordinasi secara erat dengan Kementerian Keuangan dan OJK untuk memastikan stabilitas sistem keuangan dan stabilitas nilai tukar kita tetap terjaga,” tegasnya.
Melemahnya rupiah yang semakin dalam ini, sudah terlihat pada penutupan perdagangan kemarin (30/8). Di mana laju rupiah berakhir melemah 35 poin atau 0,24 persen di level Rp14.680 per dolar AS. Pergerakan dolar AS diperkirakan akan terus mengalami penguatan terhadap hampir semua mata uang kuat di dunia.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail dalam risetnya di Jakarta, Jumat, 31 Agustus 2018 pun memprediksi bahwa laju rupiah bisa menembus ke level Rp14.850 per dolar AS. Penguatan dolar AS yang terjadi didorong oleh pernyataan Trump yang setuju untuk kembali mengenakan tarif terhadap US$200 miliar impor barang dari China.
“Pernyataan tersebut kembali meningkatkan eskalasi perang dagang antara AS-China, yang diperkirakan mendorong pelemahan rupiah yang melemah tajam. Rupiah kemungkinan melemah ke level Rp14.750-Rp14.850 per dolar AS,” ucapnya. (*)
Jakarta – Kapasitas ruang fiskal APBN masih sangat terbatas dalam mendanai berbagai proyek transisi energi… Read More
Jakarta - Tahun 2024 lalu, perusahaan akuntansi multiglobal, menemukan data bahwa 53 persen pemimpin perusahaan… Read More
Jakarta - PT Bank BTPN Syariah Tbk mencatatkan kinerja yang solid pada kuartal I 2025… Read More
Jakarta – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mengawali 2025 dengan catatan positif. Di… Read More
Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan potensi Indonesia untuk membuka pasar baru dalam perdagangan internasional,… Read More
Jakarta - Pemerintah akan melakukan perubahan kebijakan atau deregulasi sebagai langkah negosiasi perdagangan yang dinilai… Read More