Categories: Analisis

Rupiah Melemah, Omset UMKM Turun 15%

Perusahaan penjaminan diminta mendukung penjaminan permodalan UMKM. Ria Martati.

Jakarta– Melemahnya  nilai tukar rupiah terhadap US dolar cukup berimbas kepada usaha mikro kecil menengah (UMKM).  Kementerian Koperasi dan UKM RI  menyatakan omset  di sektor ini turun rata-rata  15%.

“Dampak kenaikan dolar terhadap  UMKM sedang kami evaluasi, kebanyakan yang komponen bahan bakunya impor omsetnya turun 15%,”ujar Deputi  Pengembangan  dan  Restrukturisasi  Usaha Kemenkop UKM, Braman Setyo dalam keterangan persnya di Jakarta 26 Agustus 2015.

Oleh karena itu, perusahaan penjaminan diharapkan mampu memback-up UMKM melalui penjaminan permodalan agar  target pemerintah  tahun ini sebanyak 200 ribu UMKM  “naik kelas” bisa tercapai.

Dampak pelemahan rupiah dinilai belum terlalu  menggoyahkan kebijakan pemerintah yang menargetkan di akhir 2019 sebanyak satu juta UMKM bisa  “naik kelas “.  Sebab  berbagai kebijakan sudah disiapkan untuk menyiasati gejolak rupiah. Di antaranya menggenjot penyaluran KUR yang sudah dimulai sejak 18 Juli.

Pemerintah sendiri  menargetkan  tahun ini KUR bisa tersalur Rp30 triliun. Dengan adanya bantuan akses permodalan ini,  tentu akan menguatkan posisi UMKM.

“Per 26 Agustus, posisi penyaluran KUR sudah Rp205 miliar,karenanya kami optimistis  UMKM mampu tumbuh dan tangguh menghadapi gejolak rupiah,” ujar Braman Setyo.

Langkah-langkah strategis lain yang mendukung pertumbuhan dan peningkatan daya saing UMKM sehingga bisa tanggung menghadapi gejolak rupiah dan pasar bebas ASEAN 2015 ialah diturunkannya  tingkat suku bunga KUR  menjadi 12% dari tahun sebelumnya  22%, Mendorong 515 kabupaten/kota  di seluruh Indonesia mengeluarkan  kartu Izin Usaha Mikro Kecil  (IUMK), melakukan pendampingan kepada UMKM dengan mengerahkan 10 ribu pendamping, Pelayanan Gratis dan cepat  Hak Cipta produk UMKM, dan  memberikan akses permodalan dengan dukungan penuh perusahaan penjaminan.

“Harus diingat, 40% masalah UMKM adalah permodalan, dan Perum Jamkrindo dan Asippindo kami butuhkan untuk memberikan penjaminan kepada UMKM,” ujar Braman Setyo yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawass Perum Jamkrindo.

Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar mengatakn siap menyukseskan program KUR. Menurutnya,  Perum Jamkrindo telah menargetkan volume penjaminan mencapai Rp81,78 triliun tahun ini, dengan di dalamnya termasuk target setengah dari Rp30 triliun penjaminan KUR akan di back up satu-satunya BUMN penjamin ini.

Apriyani

Recent Posts

Dukung Pemulihan, BTN Salurkan Bantuan Rp13,17 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More

31 mins ago

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

14 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

20 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

21 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

22 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

23 hours ago