Market Update

Rupiah Melemah, IHSG Dibuka Loyo di Level 6.920

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.01 WIB (27/9) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali melanjutkan pelemahan pada zona merah ke level 6920,74 atau melemah 0,04 persen dari level 6923,80 pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 377 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 31 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp241 miliar.

Baca juga: IHSG Berpeluang Melemah Hari Ini, Cek Rekomendasi Saham Berikut

Kemudian, tercatat terdapat 128 saham terkoreksi, sebanyak 152 saham menguat dan sebanyak 241 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, melihat bahwa IHSG hari ini secara teknikal akan berpotensi mencoba ke level support di 6.920.

“Kalau kuat bertahan di level itu, ada potensi rebound sedikit. Tapi jika break support, masih terbuka koreksi ke support kuat di 6.870,” ucap Fanny dalam keterangannya di Jakarta, 27 September 2023.

Fanny menyebutkan, hal tersebut disebabkan oleh pelemahan rupiah yang hampir mencapai Rp15.500, dimana level support IHSG berada di 6.870-6.900 dan resistance di level 6.940-6.960.

Pada perdagangan kemarin (26/9) indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah sebesar 1,14 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang turun sebesar 1,47 persen, sementara indeks Nasdaq turut terkoreksi sebesar 1,57 persen.

Di mana, new home sales pada Agustus 2023 turun 8,7 persen mom, di bawah ekspektasi dengan indeks keyakinan konsumen turun menjadi 103 pada September 2023 dibandingkan 108,7 pada bulan sebelumnya, data-data tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Analis Ramal Harga Saham PGEO Bakal ‘Ngacir’ Terus, Ini Pemicunya

Sedangkan, semua bursa di kawasan regional Asia Pasifik pada perdagangan kemarin mencatat pelemahan meskipun pada malam sebelumnya bursa AS menguat, dengan penurunan terdalam dicatat oleh Hang Seng sebesar 1,48 persen disusul oleh Nikkei sebesar 1,11 persen.

Adapun, Moody’s memperingatkan bahwa government shutdown AS akan “credit negative” bagi negara tersebut, lalu Korea Selatan menyampaikan keyakinan konsumen sebesar 99,7 pada September 2023, turun dibandingkan bulan sebelumnya, serta Hong Kong melaporkan defisit neraca perdagangan (balance of trade) sebesar HKD25,6 miliar pada Agustus 2023. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

4 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

6 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

6 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

8 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

14 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

15 hours ago