Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (11/5) diprediksi masih nyaman bergerak pada kisaran Rp14.000 per dolar AS atau belum mampu menguat dibatas bawah Rp14.000 per dolar AS.
Pada perdagangan Rabu kemarin (9/5) nilai tukar rupiah ditutup melemah ke level Rp14.084 per dolar AS atau terdepresiasi 32 poin. Sementara pada pagi ini (11/5) laju nilai tukar rupiah dibuka pada level Rp14.028 per dolar AS atau menguat 56 poin (0,40 persen).
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail mengatakan, laju rupiah diperkirakan bergerak stabil atau masih dikisaran Rp14.000 per dolar AS yang didorong melemahnya yield US treasury serta kemungkinan naiknya suku bunga acuan BI dalam waktu dekat.
Baca juga: Rupiah Anjlok Rp14.000/US$: Dejavu 1998
Menurutnya, setelah rilis data inflasi di AS yang lebih rendah dibandingkan ekspektasi analis, yakni tercatat sebesar 0,2 persen (month-on-month/mom) di April 2018, telah mendorong penurunan yield US treasury sebesar 2 bps ke level 2,96 persen
“Dolar Index melemah Rupiah diperkirakan bergerak stabil. Rupiah diperkirakan bergerak di rentang Rp14.100- Rp14.200/US$,” ujar Ahmad dalam risetnya di Jakarta, Jumat, 11 Mei 2018. (*)
Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More
Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Makassar – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) menyerahkan polis asuransi jaminan diri… Read More