Jakarta – Dalam perdagangan hari ini (29/11) nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di level 14.105/US$ dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya yang mencapai 14.085/US$.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memandang, melemahnya rupiah merupakan sentimen penguatan dolar AS akibat adanya harapan bahwa Amerika Serikat dan China memang dalam proses negosiasi gencatan senjata dalam perang tarif mereka.
“China berikrar akan memberlakukan “penanggulangan tegas” setelah persetujuan Trump atas undang-undang yang mendukung pemrotes pro-demokrasi Hong Kong pada hari Rabu, tetapi belum mengindikasikan apakah mereka memiliki kaitan dengan pembicaraan perdagangan,” jelas Ibrahim kepada infobanknews di Jakarta, Jumat 29 November 2019.
Tak hanya itu, rilis pertumbuhan AS yang sedikit meningkat pada kuartal ketiga, serta sentimen The Fed yang menunjukkan prospek optimis di tengah tanda-tanda kekuatan pasar tenaga kerja cukup membuat dolar AS terus menguat.
Dengan begitu berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (29/11) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.102/ US$ terlihat melemah dari posisi Rp14.099/ US$ pada perdagangan kemarin (28/11). (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengisyaratkan rencana untuk mengakhiri konflik yang berlangsung… Read More
Jakarta – PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Utama) mencatatkan pertumbuhan positif untuk Growth Written Premium atau GWP… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) memastikan keandalan pasokan listrik menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru… Read More
Jakarta– KB Bank mulai mencetak kinerja positif dengan perbaikan kualitas aset dan ekspansi portofolio kredit… Read More
Jakarta - Direktur Utama (Dirut) Bank Mandiri Darmawan Junaidi menilai, Indonesia memiliki kemampuan untuk mengurangi… Read More
Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara terkait isu serangan ransomware terhadap… Read More