Jakarta – Pada perdagangan hari ini (30/6) nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,14% pada pada level 14.265/US$ bila dibandingkan dengan penutupan kemarin di level 14.245/US$.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai, pernyataan Dana Moneter Internasional (IMF) yang telah memangkas perkiraan output global 2020 membuat pesimisme pasar. Meskipun begitu IMF telah melihat kerusakan yang lebih dalam dan lebih luas dari pandemi daripada yang dipikirkan sebelumnya.
“Sekarang mengharapkan output global menyusut sebesar 4,9%, dibandingkan dengan kontraksi 3,0% yang diprediksi pada bulan April, dengan output AS diperkirakan akan menyusut 8,0%, penurunan peringkat lebih dari 2 poin persentase dari perkiraan April,” jelas Ibrahim di Jakarta, Selasa 30 Juni 2020.
Selain itu, IMF juga memperingatkan bahwa perkiraan angka tersebut dikelilingi ketidakpastian. Menurutnya kegiatan ekonomi yang tergantung pada faktor waktu pandemi, aturan jarak sosial, perubahan rantai pasokan global, dan dinamika pasar tenaga kerja baru menjadi penyebab pergerakan rupiah.
Sebagai informasi, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (30/6) kurs rupiah berada pada posisi 14.302/US$ terlihat menguat dari posisi 14.369/US$ pada perdagangan kemarin (29/6). (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More