BI Klaim Defisit Transaksi Berjalan di Triwulan I 2018 Masih Sehat
Jakarta – Kendati nilai tukar rupiah sudah mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS), namun mata uang rupiah sampai saat ini belum stabil dan masih jauh dari nilai fundamentalnya. Bank Indonesia (BI) mengaku masih akan melakukan intervensi sebagai bentuk stabilisasi nilai tukar.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo, di Jakarta, Jumat, 14 September 2018. Menurutnya, permasalahan global mulai dari krisis Turki hingga Argentina dan juga perang dagang antara Amerika dengan China, masih menjadi perhatian negara-negara emerging market seperti Indonesia.
“Kita akan mainkan suku bunga, dual intervensi, dan bagaimana cara cegah depresiasi secara gradual. Kita masih intervensi artinya kita masih lihat dulu rupiah masih belum stabil dan masih jauh dari nilai fundamentalnya,” ujar Dody.
Dia mengungkapkan, bahwa kondisi eksternal masih terus harus diwaspadai. Terlebih nilai tukar rupiah masih fluktuatif. Di mana, pada hari ini nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat 38 poin atau 0,26 persen ke level Rp14.802 per dolar AS, setelah terdepresiasi tipis 7 poin atau 0,05 persen di level Rp14.840 per dolar AS pada perdagangan kemarin.
“Kondisi eksternal yang bisa dikatakan belum berakhir dan itu punya potensi melemahkan mata uang di emerging. BI terus jaga di pasar. Mudah-mudahan penguatan sekarang ini stabilitasnya terus terjaga,” ucapnya.
Lebih lanjut Dody mengungkapkan, bahwa potensi krisis di Indonesia masih cukup jauh. Bank Sentral menilai fundamental ekonomi Indonesia masih cukup terjaga. Terlebih, pertumbuhan ekonomi yang masih cukup baik dan laju inflasi yang sangat rendah, menunjukkan bahwa fundamental ekonomi RI masih sangat positif.
“Kita juga lihat dalam beberapa hari terakhir ada inflow di instrumen keuangan di SBI maupun di SBN. Ini artinya positif,” tutup Dody. (*)
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More